Kriminolog: Jessica Cemas Sebelum Mirna Tewas Diracun Sianida

Kamis, 01 September 2016 | 13:47 WIB
Kriminolog: Jessica Cemas Sebelum Mirna Tewas Diracun Sianida
Persidangan terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (18/8). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Kriminologi Universitas Indonesia TB Ronny Rahman Nitibaskara menganalisa hasil rekaman pengawas atau CCTV yang memperlihatkan Jessica Kumala Wongso saat mendatango Kafe Olivier sebelum bertemu Wayan Mirna Salihin.

Dalam analisanya dari rekaman CCTV, gerakan tubuh dan ekspresi wajah Jessica menunjukkan ada kecenderungan cemas.

Adapun rekaman CCTV pada pukul 16.22.59 WIB memperlihatkan, Jessica duduk diujung kursi nomor 54. Tak lama, Jessica langsung bergeser dan memperbaiki kondisi duduknya. Tak lama, Jessica juga terlihat menggunakan tangannya untuk mengibas-ibaskan rambutnya.

"Mengibaskan rambut adalah sinyal menenangkan diri ketika berada dalam situasi dan kondisi tegang, yang membuatnya tidak nyaman, gelisah, cemas. Ketika seseorang berada dalam kondisi itu, dia akan menyentuh bagian tubuh dirinya," kata Ronny saat dihadirkan sebagai saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

Kemudian, Jessica juga nampak memintahkan papar bag di atas meja pada rekaman CCTV pukul 16.28.41 WIB. Saksi ahli menganggap gerakan menghalangi dengan benda yang di atas meja itu mengisyaratkan ada sesuatu hal yang membuat dirinya tidak nyaman

"Ini tanda-tanda kecemasan juga," kata dia.

Kata saksi ahli, pemaparan terhadap hasil pengamatan tersebut juga sudah disesuaikan dengan pelbagai literatur. Bukan semata-mata hanya menganalisanya dengan menebak-nebak.

"Itu ada juga dalam literatur. Guru Besar Antropologi di Amerika. Dia meneliti semua gerakan dalam tubuh dan dicek," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI