Suara.com - Ketua tim pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, merespon penjelasan saksi ahli kriminolog Ronny Rahman Nitibaskara mengenai perbedaan gerak tubuh antara Jessica berpelukan dengan Wayan Mirna Salihin, dan ketika berpelukan dengan Hanie saat baru ketemu di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat.
Menurut Ronny ketika memeluk Hanie, pelukannya erat. Berbeda ketika berpelukan dengan Mirna yang menunjukkan ada jarak sebagai tanda tak nyaman.
"Apakah anda tahu faktanya bahwa Jessica dan Hanie baru pertamakali bertemu (setelah lama berpisah)," kata Otto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hari ini.
Menurut Otto wajar kalau Jessica dan Mirna berpelukan tak erat karena sudah saling mengenal. Beda dengan Hanie yang baru pertamakali jumpa.
Meski dipertanyakan oleh pengacara Jessica, Ronny tetap konsisten mengatakan bahwa saat pertamakali bertemu di kafe Olivier, Mirna emrasa tak nyaman ketika berpelukan.
Hari ini merupakan sidang yang ketujuhbelas. Hari ini merupakan kesempatan terakhir bagi jaksa untuk menghadirkan keterangan saksi. Setelah itu, giliran pengacara Jessica menghadirkan saksi untuk meringankan dakwaan.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier.
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.