Raih 1 Emas dan 2 Perak di Olimpiade, Indonesia Diapresiasi Rusia

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 31 Agustus 2016 | 18:25 WIB
Raih 1 Emas dan 2 Perak di Olimpiade, Indonesia Diapresiasi Rusia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, mengapresiasi pencapaian atlet Indonesia di ajang Olimpiade 2016 Rio de Janeiro atas prestasi yang telah berhasil diraih.

"Medali emas dan perak yang telah diraih Indonesia sungguh luar biasa, apalagi pada ajang bulutangkis telah berhasil mengalahkan lawan-lawan negara yang tangguh," kata Mikhail di kediamannya di daerah Kuningan, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Dalam agenda obrolan bersama wartawan tersebut, ia mengatakan sambutan terhadap atlet berprestasi di Indonesia sangat luar biasa, yang telah pulang dari Olimpiade 2016.

Namun menanggapi hasil akhir Olimpiade 2016, ia menyayangkan atas beberapa hal buruk yang telah menimpa dunia atlet dari salah satu negara adidaya di dunia ini.

"Banyak atlet kami yang terkena sanksi atas tuduhan doping, dan itu sangat memalukan, walaupun beberapa juga telah meraih hasil yang sangat baik," katanya.

Rusia bertengger di posisi keempat dalam total klasemen raihan medali; 19 emas, 18 perak, dan 19 perunggu. Hasil tersebut membuat negeri Beruang Merah berada di atas Jerman namun masih di bawah Cina.

"Kami meraih hasil positif ketika atlet kami bertanding di bawah tekanan psikologis yang hebat, atas pemberitaan penggunaan doping," katanya.

Ia menyayangkan banyaknya media-media barat yang menyudutkan pemberitaan tentang penggunaan doping di Rusia.

"Doping adalah hal kriminal dalam olahraga, jelas kami harus memeranginya, namun tuduhan-tuduhan terkadang berlebihan hingga melebar ke ajang Paralimpiade," kata Galuzin.

Sebelumnya, Rusia menegaskan ada nuansa politis dibalik keputusan pelarangan atlet-atlet Paralimpiade negara tersebut ikut serta dalam ajang Paralimpiade di Rio pada September mendatang karena skandal doping yang disponsori pemerintahnya.

REKOMENDASI

TERKINI