Suara.com - Warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, melakukan doa bersama di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, sebagai bentuk aksi keprihatinan dan penolakan terhadap rencana pemerintah Jakarta merelokasi mereka ke rumah susun Marunda, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2016).
"Ini bentuk ironi masyarakat Rawajati karena tidak ada advokasi dari pemerintah, berdoa dan ceremony mengritik manusia khususnya pemerintah karena menurut kami manusia tidak memiliki rasa kepedulian sehingga berdoa untuk mereka yang dulunya memperjuangkan Indonesia lebih memiliki makna," kata Sekretaris Jenderal Gerakan Pribumi Indonesia Budi Mithoon.
Mereka berdoa di makam Abdul Haris Nasution yang merupakan Pahlawan Revolusi.
Rencana relokasi warga RT 9, RW 4, seharusnya 1 Agustus 2015. Namun karena belum ada kesepakatan, akhirnya ditunda.
"Warga nggak yakin dengan rusun di Marunda selain jauh, terus seperti janji pemerintah yang mau merelokasi berdasarkan kesepakatan dekat Jakarta Selatan, atau Cipinang Besar Selatan yang terdekat dari tempat kami sekarang itu belum terpenuhi," kata warga bernama Andri .
Warga masih berharap ada solusi terbaik.
Jumlah warga yang akan direlokasi sebanyak 70 kepala keluarga. Mereka bertahan karena memiliki surat-surat hak guna bangunan.
"Hak guna bangunan warga memiliki, kami berharap ada solusi terbaik dari pemerintah ya win-win solution, 70 KK warga terdaftar di Rawajati Barat 1, RT 9, RW 4, Kelurahan Rawajati, Pancoran , Jakarta Selatan," ujar Andri. (Erlangga Bregas Prakoso)