Suara.com - Meski di sejumlah survei calon gubernur Jakarta periode 2017-2022 menyebutkan elektabilitas Wali Kota Tri Rismaharini bersaing ketat dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ahok tetap tidak menganggap Risma sebagai pesaing. Survei yang menyebutkan kedua tokoh head to head dilakukan oleh lembaga Populi Center.
"Saya selalu katakan, saya mengundang seluruh kepala daerah untuk mengadu di Jakarta supaya mendapat yang terbaik dari yang terbaik," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Ahok menambahkan masyarakat Jakarta akan diuntungkan jika pilkada nanti diikuti oleh banyak kandidat. Sebab, mereka akan memiliki pilihan.
"Saya sudah bilang ke pendukung, kalau ada yang lebih baik dari saya, lebih jujur dari saya, lebih cepat dari saya jangan pilih saya. Kalau pilih saya rugi, pilih yang lebih hebat dong," kata Ahok.
Ahok juga tidak pernah memaksa warga untuk memilihnya untuk periode kedua.
Hanya saja, Ahok kurang sreg bila ada kelompok yang menyerangnya dengan mengungkit-ungkit isu agama dan ras.
"Kalau anda lakukan itu namanya menghina firman Tuhan. Saya nggak minta lahir turunan Cina kok, saya juga gak minta nggak dapet hidayah kok, kalau kamu menghina saya itu namanya menghina firman Tuhan dong, nggak fair," katanya.