Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi dengan santai protes yang dilayangkan kelompok pengacara dari Advokat Cinta Tanah Air.
"Aduh, orang cuma ngomong gitu ya susah ya. Sekarang balai kota terbuka nggak untuk siapapun?" kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Kemarin, Selasa (30/8/2016), ACTA memprotes Ahok karena Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat menerima kedatangan kelompok relawan Ahok-Djarot di Balai Kota pada Senin (29/8/2016). Relawan tersebut datang untuk mendukung Ahok dan Djarot kembali maju ke pilkada periode 2017-2022 dengan ditandai penyerahan roti buaya. Roti buaya bagi warga Betawi berarti melambangkan kesetiaan.
Menurut Ahok, Balai Kota Jakarta yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, terbuka untuk masyarakat yang ingin datang dan menyampaikan aspirasi.
"Orang mau datang boleh, masa kita usir. Emangnya itu juga mewakili partai? Nggak juga kok. Mau partai datang juga boleh," kata Ahok.
"Namanya juga balai kota. Iya kan? Orang yang datang kritik saya juga boleh kan? Yang demo saya juga boleh kan? Itu orang nggak usah dengerinlah," Ahok menambahkan.
Juru bicara ACTA, Fauziah Suci Cahyani, menuding gubernur dan wakil gubernur Jakarta menyalahgunakan wewenang dan jabatan untuk kepentingan pribadi.
"Kami mengecam dan menyayangkan sikap Ahok sebagai pejabat publik dan Gubernur DKI Jakarta dalam menerima kehadiran relawan Ahok-Djarot di Balai Kota," kata Fauziah.