Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluruskan informasi yang keliru mengenai kabar adanya virus zika yang telah masuk ke Indonesia saat ini.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh mengatakan, bahwa infeksi zika yang terjadi pada Suku Anak Dalam, Jambi, yang diberitakan beberapa media baru-baru ini merupakan kasus lama yang terjadi pada November 2015.
"Sebenarnya yang dimaksud adalah kasus DBD di Jambi yang diambil darahnya oleh laboratorium Eijkman sebagai lab riset ditemukan positif (zika), dan pasien tersebut juga punya riwayat bepergian ke Brasil," ujar M. Subuh ketika dihubungi Suara.com, Rabu (31/8/2016).
Sebelumnya, beberapa media melansir adanya kasus baru Zika di Indonesia berdasarkan pernyataan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek di Istana Kepresidenan, Selasa (30/2016). Padahal yang dimaksud Menkes adalah virus zika yang menginfeksi Suku Anak Dalam pada November 2015. Dan, M Subuh juga menegaskan bahwa hingga kini belum ditemukan tambahan kasus baru penyebaran zika di Indonesia.
"Sampai pagi ini belum ditemukan kasus positif pada manusia," ujarnya.
Virus Zika kembali membuat heboh, karena Kementerian Kesehatan Singapura menemukan kasus penyebaran zika yang dialami warganya. Indonesia sebagai negara tetangga pun langsung tanggap dengan memberlakukan pemeriksaan darah pada orang-orang yang masuk ke Indonesia dari Singapura.
"Orang-orang yang masuk dari Singapura dengan demam harus dilakukan pengambilan darah. Kemudian dicek darahnya mengandung zika atau tidak," ujar Menkes ketika ditemui di Balai Kartini, Selasa (30/8/2016).