Bila pada lukisan pertama tersebut Srihadi menggambarkan semangat juang pada masa perjuangan kemerdekaan, pada lukisan kali ini menggambarkan semangat juang yang harus ditunjukkan oleh pemuda-pemuda Indonesia masa kini. Semangat juang yang harus tetap dipelihara sampai kapanpun.
"Yang dari Pak Srihadi itu tentang pemuda zaman sekarang. Pak Srihadi ingin agar pemuda masa sekarang seperti pemuda-pemuda jaman dahulu, tetap memiliki semangat bambu runcing. Artinya dengan kesederhanaan dan semangat juang kita tetap bisa menang," ujar dia.
Srihadi membutuhkan waktu selama sepuluh hari untuk menyelesaikan maha karya terbarunya tersebut. Lukisan tersebut diselesaikannya di studio pribadinya yang berlokasi di Bandung.
"Dikerjakan di studio saya di Bandung selama sepuluh hari. Selesai tanggal 11 Agustus dan dicantumkan (tanggal) di dalam lukisan itu," kata Srihadi.
Dalam pembicaraan tersebut, keduanya juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Presiden Jokowi. Mereka kagum terhadap keinginan Presiden yang ingin mengangkat budaya bangsa.
"Kita sebagai budayawan kagum, Pak Presiden kita ini berbeda sekali. Punya keinginan untuk mengangkat budaya bangsa sebagai bangsa yang terhormat," ujar Farida.
Farida menambahkan sepengamatan mereka, Presiden-Presiden selain Soekarno selama ini tidak memiliki pemikiran ke arah pengembangan kebudayaan. Padahal, dari kebudayaan harga diri bangsa berkibar.
"Sedangkan semua bangsa di dunia itu dari kebudayaan lah harga diri sebuah bangsa berkibar," kata Farida.
Srihadi dan istri berpesan kepada generasi muda Indonesia agar mulai menumbuhkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia dapat menjadi terhormat oleh karena seni budayanya sendiri.
"Sebagai budayawan, jelas bahwa seni mengalir dalam darah daging kami sampai akhir hayat. Tinggal generasi muda ini, generasi penerus, harus sadar bahwa bangsa kita itu sangat terhormat dari seni budayanya," ujar dia.