Maestro Lukis Srihadi Hadiahkan Karya kepada Jokowi

Selasa, 30 Agustus 2016 | 21:19 WIB
Maestro Lukis Srihadi Hadiahkan Karya kepada Jokowi
Presiden Joko Widodo bertemu maestro lukis Srihadi Soedarsono bersama istri, Farida Srihadi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/8/2016). [Biro Pers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo bertemu maestro lukis Srihadi Soedarsono bersama istri, Farida Srihadi, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/8/2016). Srihadi merupakan seniman yang menyempurnakan goresan abstrak Presiden Joko Widodo menjadi lukisan dalam pembukaan pameran seni rupa koleksi Istana Kepresidenan di Galeri Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan tadi, dia memberi lukisan kepada Presiden Jokowi. Lukisan tersebut berukuran 2 x 1,7 meter yang merupakan pengembangan dari kolaborasi antara Srihadi dan Jokowi.

Srihadi dan istri kemudian menceritakan proses pembuatan lukisan tersebut. Farida mengatakan awal mula Srihadi mengembangkan ide lukisan dari goresan huruf S berwarna merah yang dibuat oleh Jokowi.

"Pak Srihadi mengembangkan ide, ini huruf S sudah jadi merah, ya sudah itu dibikin sebagai bendera untuk menunjukkan semangat juang. Lalu Pak Srihadi membuat konsep dari huruf S dan dikembangkan idenya," kata dia.

Kanvas tempat Jokowi menggoreskan huruf S berukuran 1 x 0,8 meter. Setelah menyempurnakan goresan, Srihadi berpikir untuk mengembangkan kreativitasnya ke dalam kanvas yang lebih besar.

"Nah, yang besarnya dua meter itulah yang dihadiahkan kepada Bapak Jokowi. Karena Bapak Jokowi memberikan ide terus dikembangkan Pak Srihadi," ujar Farida.

Pesan yang diangkat oleh Srihadi dalam lukisan yang lebih besar tersebut serupa dengan apa yang dibuatnya ketika menyempurnakan goresan tangan Jokowi sebelumnya. Saat menyempurnakan goresan kala itu, dia menggambarkan semangat juang kemerdekaan yang ditunjukkan oleh para pemuda pada masa perjuangan kemerdekaan.

"Itu adalah juang kemerdekaan saat kita menghadapi revolusi di mana pemuda-pemuda waktu itu memegang bendera merah putih dan bambu runcing. Dengan bambu runcing saja saat itu bangsa kita merdeka," tutur dia.

Saat itu, Srihadi ditunjuk oleh panitia pameran koleksi karya seni Istana Kepresidenan untuk menyempurnakan goresan tangan Presiden sebagai bentuk penghormatan kepada dirinya. Sebagai satu-satunya maestro lukis yang masih ada hingga kini, kesempatan tersebut diakui oleh Farida sebagai sebuah bentuk penghargaan kepada suaminya.

"Jadi, sebagai seniman sesepuh, beliau diberikan penghargaan untuk meneruskan goresan Pak Presiden," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI