Suara.com - Kesuksesan dan nama besar yang disandang Daud Yordan di blantika tinju tanah air dan dunia, tidak membuatnya lupa akan menanamkan sifat kepedulian terhadap lingkungan di kampung halaman.
Berbekal kocek pribadi yang didapat dari berbagai pertarungan yang telah dijalani, juara tinju kelas ringan (61,2 kg) WBA Asia Pasifik ini mendirikan sasana tinju yang diberi nama "Daud Boxing Club".
Tujuan dari pembangunan kamp pelatihan tinju ini tak lain sebagai wadah bagi putra-putra daerah setempat yang terobsesi mengikuti jejak Daud di pertinjuan Indonesia dan tanah air.
Berlokasi di Kayong Utara, Kalimantan Barat, sasana seluas 504 meter persegi yang dirancang sejak tahun 2014 silam, baru secara aktif dipergunakan pada Februari lalu.
"Semua ini karena hasrat saya. Saya punya filsafah dalam hidup, yakni bermanfaat untuk orang lain," tutur Daud saat dihubungi Suara.com dari Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Tak kurang, ada tiga petinju muda yang mendapat sentuhan latihan langsung dari Daud, dibantu dengan seorang temannya. Ketiganya adalah Izar "Pacman" Mawar, Sunardi "Gamboa", dan Antony Holt.
Ketiganya belum lama ini baru saja mencetak debut di kancah tinju profesional tanah air. Dan hasilnya, ketiganya berhasil memukul KO para lawan-lawannya.
Selain ketiga petinju tersebut, tercatat ada belasan anak-anak usia 8 hingga 9 tahun yang juga mengikuti latihan tinju di sasana Daud Boxing Club.
Di tangan para generasi muda inilah harapan bisa tetap mengharumkan nama Indonesia di pentas tinju dunia, seperti halnya yang telah dilakukan Daud, ditumpukan.
"Saya lebih suka membina dan mencetak petinju. Terkadang saya jadi lawan latih tanding mereka, sekaligus memberikan pengalaman yang saya punya kepada mereka. Kalau jadi promotor, saya belum kepikiran. Kita lihat saja nanti ke depannya seperti apa," pungkas Daud.