Andrew Dipukuli Usai Diteriaki Mirip Ahok, Begini Kronologisnya
Ketika itu, Andrew naik Transjakarta dari halte Kuningan menuju ke Semanggi.
Suara.com - Usai melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Selasa (30/8/2016), Andrew Budikusuma, menceritakan kronologis kasus penganiayaan yang dilakukan sekitar empat orang di bus Transjakarta di sekitar halte JCC.
Ketika itu, Andrew naik Transjakarta dari halte Kuningan menuju ke Semanggi.
Sesampai di sekitar halte JCC, tiba-tiba diteriaki sekitar empat orang dengan menyebut sekumpulan orang dengan menyebut: "Lu Ahok bukan? Lu Ahok bukan?" Sambil berteriak, kata Andrew, mereka memukul.
"Ketika saya keluar antara pintu bus dan halte. Mereka langsung memukuli sambil teriak nama gubernur DKI, mereka turun di halte JCC," kata Andrew usai melapor ke polisi.
Baca Juga: Tampil Berbeda di Debat Terakhir, Ridwan Kamil: Gubernur Paling Banyak Menggusur Pak Ahok
Atas penganiayaan tersebut, lelaki kelahiran Balikpapan pada 13 September 1992 itu luka lebam di bagian wajah.
"Luka sobek bagian atas dan bawah bibir, dan yang masih berbekas luka memar kecil di kepala," ujar Andrew.
Andrew kemudian menceritakan kekecewaannya dengan para petugas bus Transjakarta yang tidak mau menolongnya saat dianiaya. Setelah kejadian, para petugas juga tidak ada yang mau membantu Andrew membuat laporan ke kepolisian.
Tak terima dengan kasus penganiayaan, Andrew berusaha mengumpulkan bukti-bukti sendiri sebelum melapor polisi. Dia meminta rekaman CCTV, namun, petugas Transjakarta meminta Andrew untuk membawa surat dari polisi terlebih dahulu.
"Saya juga hubungi pihak Transjakarta, mereka mengatakan di rekaman CCTV memang ada kejadian itu. Mereka (pihak Transjakarta) suruh bawa laporan dari polisi," ujar Andrew.
Baca Juga: Beda Sikap Rizieq Shihab Soal Kasus Ahok vs Suswono Jadi Omongan, Bak Langit dan Bumi
Saat membuat laporan tadi, petugas mengumpulkan semua keterangan yang diingat Andrew. Namun, ketika diminta untuk mengenali pelaku, Andrew hanya bisa mengingat salah satu pelaku.
"Saya ingat, satu pakai baju batik. Itu saja saya lihat," kata Andrew.
Ahok merespon secara serius kasus pengeroyokan terhadap Andrew. Ahok akan meminta keterangan pengelola bus Transkakarta mengenai kasus tersebut karena bernuansa rasis.
"Itu juga lagi kita teliti. Kan dia (petugas busway) juga ada tingkat ketakutan juga. Kalau sudah sampai tiga, empat orang, kamu kira gampang satu lawan dua, satu lawan tiga. Itu kan cuma di film. Kalau berantem satu lawan tiga susah gitu lho," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Kasus ini mengemuka setelah Andrew mengunggah pengeroyokan tersebut ke Facebook-nya. Dia dikeroyok orang tak dikenal pada Jumat (26/8/2016) malam.
Ahok menilai aksi tersebut hanya dilakukan oleh orang pengecut.
Ahok mengatakan kalau aksi serupa terulang lagi, polisi pasti akan bertindak tegas.
"Orang kayak gitu juga biasanya nggak berani terusin. Kalau diterusin mesti kita tangkap, pengecut aja itu orang, biasa orang pengecut," kata Ahok.