Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengingatkan sebagian Jakarta akan selalu terkena banjir bila normalisasi sungai tidak secepatnya dilakukan.
"Yang paling bahaya itu kalau air rob melewati tanggul. Kalau hujan, Jakarta tenggelam 40 persen," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/8/2016).
Selain itu, kata Ahok, banjir kerap melanda Jakarta saat hujan deras karena pembangunan tanggul dan pengadaan mesin pompa air belum maksimal.
"Kendala umum ya tanggul. Nah kalau tanggulnya jadi, pompanya jalan, ya aman," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur menambahkan banjir juga terjadi karena banyaknya bangunan yang berdiri di pinggir sungai.
"Kan saya sudah bilang, yang tidak aman adalah yang tinggal di daerah lembah-lembah dan sungai yang sudah diduduki," kata dia.
Ahok menyontohkan kawasan Kemang, Jakarta Selatan, yang belakangan ini dilanda banjir. Dia menilai kawasan tersebut banjir karena terjadi penyempitan aliran Kali Krukut. Di sekitar kali banyak bangunan yang didirikan warga.
Itu sebabnya, Ahok mengatakan pinggiran sungai harus dibebaskan dari bangunan-bangunan.
"Yang pasti kalau gunakan peta, berarti ada di atas sungai dong logikanya. Orang sungai lebar 20 meter kok, tinggal 1,5 meter kok. Nah ini kita mau bebaskan," kata dia.
Banjir di kawasan Kemang akhir pekan lalu, kata Ahok, juga karena kurangnya pompa air untuk menyedot air hujan.