Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan berkunjung ke Indonesia. Ini merupakan kunjungan pertama Duterte ke Indonesia setelah dilantik menjadi Presiden.
"Insya Allah, dari komunikasi melalui saluran diplomatik antara Pemerintah Filipina dan Indonesia ada rencana Presiden Duterte datang berkunjung. Ini kunjungan pertama setelah Presiden Duterte dilantik," kata Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Menurut Retno setiap Kepala Negara baru sesama anggota ASEAN sudah menjadi tradisi saling berkunjung ke negara-negara tetangga.
"Rencananya bulan September, tapi mengenai tanggalnya sedang kami komunikasikan secara intensif melalui saluran diplomatik," ujar dia.
Selama kunjungan Duterte nanti akan dilakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Filipina. Sejumlah isu akan dibahas kedua negara, termasuk mengenai masalah perompakan kapal-kapal di wilayah perairan Filipina Selatan.
"Jadi tentunya dalam pertemuan nanti pembahasan mengenai isu bilateral pasti akan dilakukan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Saya kira juga akan bahas isu mengenai masalah sandera dan pengamanan laut di perairan Sulu dan sekitarnya," tutur dia.
"Insya Allah, dari komunikasi melalui saluran diplomatik antara Pemerintah Filipina dan Indonesia ada rencana Presiden Duterte datang berkunjung. Ini kunjungan pertama setelah Presiden Duterte dilantik," kata Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Menurut Retno setiap Kepala Negara baru sesama anggota ASEAN sudah menjadi tradisi saling berkunjung ke negara-negara tetangga.
"Rencananya bulan September, tapi mengenai tanggalnya sedang kami komunikasikan secara intensif melalui saluran diplomatik," ujar dia.
Selama kunjungan Duterte nanti akan dilakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Filipina. Sejumlah isu akan dibahas kedua negara, termasuk mengenai masalah perompakan kapal-kapal di wilayah perairan Filipina Selatan.
"Jadi tentunya dalam pertemuan nanti pembahasan mengenai isu bilateral pasti akan dilakukan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Saya kira juga akan bahas isu mengenai masalah sandera dan pengamanan laut di perairan Sulu dan sekitarnya," tutur dia.