Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan saat ini media sosial atau medsos menjadi "pemimpin" konflik karena dapat mempermudah memprovokasi orang lain secara massal dan dalam waktu singkat.
"Orang berkonflik sekarang tanpa pemimpin beda dengan dulu. Kalau sekarang yang memimpin adalah Facebook, whatsapp, SMS dan lainnya" kata Wapres saat memberi ceramah kepada peserta Program pendidikan Sespimti Polri Dikneg ke-25 TA 2016 dengan tema kajian strategi penanganan konflik dalam negeri di Jakarta, Senin (29/8/2016).
Wapres mencontohkan seperti konflik yang terjadi di Sumbawa dan Lampung, dari informasi melalui media sosial tiba-tiba bisa sampai langsung ke ribuan orang sehingga terjadi konflik.
"Artinya apa? Konflik makin cepat. Kalau dulu dari mulut ke mulut mungkin butuh waktu seminggu untuk bisa sampai ke 1.000 orang, sekarang hanya beberapa menit bisa sampai ke 1.000 orang," tambah dia.
Karena itu, ia menegsakan, penegak hukum harus punya teknologi informasi yang kuat dan mampu menguasai IT dengan baik.
"Karena itu, dalam kesempatan ini para perwira harus memahami isu kapan saja.Tapi mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujar Wapres.
Dia kembali menegaskan bahwa kekuatan medsos sangat penting untuk diketahui dan dikuasai. Wapres dalam kesempatan itu juga berbagi pengalamannya dalam penanganan konflik seperti di Aceh dan Ambon serta Poso. (Antara)
Wapres Ingatkan Medsos sebagai Penebar Konflik
Esti Utami Suara.Com
Senin, 29 Agustus 2016 | 16:52 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Mengenal Digital Detox, Menjauh dari Media Sosial
27 November 2024 | 11:41 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI