Suara.com - DPP Partai Golkar kontrak politik dengan 20 bakal calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil wali kota yang akan maju di pilkada serentak tahun 2017.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Aceh-Sumatera Utara Golkar Andi Sinulingga mengatakan kontrak politik sekaligus untuk menekankan bahwa Golkar berkomitmen tidak menerapkan mahar politik kepada para calon.
"Dan kontrak politik ini sekaligus menegaskan kepada forum bahwa ini tradisi Golkar, politik tanpa mahar. Karena tidak ada satu pun dari calon yang kami usung diminta mahar seperti yang berkembang di publik selama ini. Dan, kalau ada yang mengeluarkan satu perak untuk proses transaksi dari dukungan ini, sampaikan," kata Andi di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Kontrak politik berisi kewajiban para calon untuk melaksanakan visi, misi, dan platform Golkar, yaitu melakukan pembangunan di daerah masing-masing.
"Prinsip kita itu," kata Andi.
Dia meyakini dengan komposisi ini, Golkar dapat memenangkan 50 persen dari 20 daerah. Di sejumlah daerah, Golkar pun melakukan koalisi dengan sejumlah partai untuk mengusung calon.
Andi menerangkan ada daerah yang menjadi jagoan buat partai berlambang beringin ini. Yaitu, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Bener Meriah, Aceh Tengah, Nagan Raya, Semeuleu, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Bireun, dan Banda Aceh.
Andi menambahkan setiap kandidat juga dipersilakan meng-hire konsultan untuk proses pemenangan mereka. Sehingga, selain tim sukses dari partai, para calon bisa menggunakan jasa konsultan politik supaya bisa mengomunikasikan pandangan, visi, misi untuk dapat melakukan pengembangan di daerah masing-masing.
"Jadi nanti bisa saling berkomunikasi dengan tim suksesnya," ujar Andi.