Suara.com - Setidaknya 34 tentara Libya tewas serta 180 luka dalam bentrok senjata dengan anggota kelompok militan ISIS di kota Sirte. Tentara Libya yang didukung AS dan PBB berhasil mendesak ISIS mundur ke kota Sirte dalam operasi militer yang digelar sejak awal Agustus lalu.
Minggu (28/8/2016), Libya merangsek masuk ke wilayah Sirte, persisnya di daerah Number One. Mereka membombardir ISIS dengan senjata berat seperti tank, peluncur roket serta senjata pelumpuh pesawat. Brigade Libya, kebanyakan berasal dari kota Misrata, klaim nyaris memenangkan pertempuran di Sirte. Namun, mereka sempat dibuat kocar-kacir oleh serangan bom bunuh diri dan para sniper ISIS.
Pemimpin brigade Misrata mengatakan setidaknya terjadi lima kali aksi bom bunuh diri di Sirte selama operasi, salah satunya berhasil dilumpuhkan sebelum mengenai target.
Sejak diinvansi ISIS tahun lalu, sekitar 80.000 orang memilih mengungsi. Pemerintah Libya memberikan kesempatan kepada perempuan dan anak-anak ISIS untuk meninggalkan lokasi perang.
Sebelumnya, AS melakukan belasan kali serangan udara di wilayah Sirte untuk menghancurkan kekuatan ISIS di sana. Belum lama, setelah drone dan jet tempur, AH-1 W Supercobra milik Marinir AS digelontor untuk mendukung serangan. (Reuters)