Indonesia Siaga Darurat Kebakaran Hutan

Sabtu, 27 Agustus 2016 | 22:10 WIB
Indonesia Siaga Darurat Kebakaran Hutan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri PMK Puan Maharani, Menteri LHK Siti Nurbaya dan Kepala BMKG Andi Eka Sakya memberikan keterangan usai rapat koordinasi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan saat ini Indonesia sedang siaga darurat kebakaran hutan dan lahan untuk mengantisipasi dan mencegah bencana asap sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu dikatakan Siti Nurbaya saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/8/2016).

"Pagi, siang dan sore terus kita lakukan monitoring, ada titik api langsung dipadamkan, dan hasilnya dibanding tahun sebelumnya, jumlah titik api turun tajam, antara 70 persen hingga 90 persen," katanya.

Seperti titik api di Provinsi Jambi dan Kalimantan Barat, jumlah titik api turun hingga 90 persen, begitu juga dengan di Kalsel dan daerah lain, juga mengalami penurunan cukup signifikan.

Hanya saja, tambah dia, pada Juli hingga Agustus, terjadi kenaikan jumlah titik api hingga dua kali lipat, terutama di daerah Riau dan Kalbar, sehingga cukup merepotkan tim koordinasi pemadam kebakaran lahan, baik dari Korem, Polri, BPBD, Mangga Agni dan lainnya.

Seluruh anggota tim, kata dia, terpaksa melakukan pemadaman di daerah tersebut, hingga tiga sampai lima hari berturut-turut, sehingga api tidak meluas. Khusus di Riau, kata dia, tim telah menjatuhkan air hingga 45 juta liter, di Sumatra Selatan, sudah tiga juta liter air, bagitu juga di Kalbar dan Jambi, kini juga sedang terus dilakukan pemadaman.

Peningkatan jumlah titik api terjadi, tambah Siti, karena berdasarkan pemantauan BMKG tingkat kekeringan udara, di bawah 100 mili meter, sudah sangat kering, dan saat ini tingkat kekeringan di daerah Sumatra dan sekitarnya, sudah di bawah 50 mili meter, berarti sangat kering, sehingga harus waspada.

Diperkirakan musim kemarau dengan tingkat kekeringan di bawah 100 milimeter tersebut, akan berlangsung hingga pertengahan September 2016, dan akhir September baru akan mulai basah.

"Artinya saat ini, seluruh pihak harus benar-benar sangat waspada, dan siaga terjadinya kebakaran hutan dan lahan, jangan sampai bencana kabut asap seperti tahun sebelumnya kembali terjadi," katanya.

Kehadiran Menteri Siti Nurbaya ke Kalimantan Selatan, untuk memantau kesiapan Posko tim terpadu penanggulangan Karhutla di Kabupaten Tanah Laut. Saat ini, hampir seluruh kabupaten dan kota di Kalsel, telah membangun Posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, yang ditempat di titik-titik rawan kebakaran hutan dan lahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI