Di Seoul, Korea Selatan, belum lama ini, enam pengusaha besar yang Menpar temui, tiga diantaranya positif menanamkan modal ke Tanah Air. Ada yang bergerak di bisnis Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Tanjung Lesung, dengan investasi sementara sebesar 500 juta dolar atau Rp6,5 triliun.
Hal yang sama, mencari investor, juga dilakukan Menpar di Shanghai.
Vincensus berharap, pertemuan tersebut dapat membuka peluang kerja sama bisnis sekaligus transfer teknologi dengan para pengusaha di Tanah Air. Visit dan meeting dengan pelaku industri di Shanghai tersebut sekaligus sebagai upaya untuk mempromosikan Wonderful Indonesia kepada pelaku usaha di negara itu.
Tiongkok merupakan salah satu negara yang pasar wisatanya potensial. Tahun lalu tercatat ada 120 juta outbound traveler.
"Wisatawan asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia tahun lalu mencapai 1.141.330 orang, tidak sampai 1 persen dari outbound Cina," kata Vincensus
Seperti diketahui, kementerian di bawah komando Arief Yahya ini menargetkan mampu menjaring 1.700.000 wisman asal Tiongkok sampai akhir 2016. Saat ini, sejumlah infrastruktur sedang dibangun, termasuk KEK, yang sebagian di antaranya mengkhususkan diri di bidang pariwisata, seperti Danau Toba-Sumatera Utarat, Tanjung Kelayang-Bangka Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Lama-Jakarta, Candi Borobudur-Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru-Jawa Timur, Mandalika-Lombok, Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, dan Morotai-Maluku.