Ricuh Santri Tolak Penceramah di Pamekasan, Polisi Turun Tangan

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 27 Agustus 2016 | 06:42 WIB
Ricuh Santri Tolak Penceramah di Pamekasan, Polisi Turun Tangan
Ilustsrasi pengunjuk rasa (Suara.com/Rangga Satria).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polres Pamekasan, Jawa Timur, memediasi penyelesaian kericuhan yang disebabkan perbedaan paham agama, antara santri yang mengatasnamakan Gerakan Santri dan Pemuda Rahmatan Lil Alamin (Gesper) dengan pengurus takmir Masjid Ridwan Pamekasan.

Sejak Jumat (26/8/2016) sore, massa Gesper berunjuk rasa di depan Masjid Ridwan di Jalan Pangeran Diponegoro, meminta agar pengurus takmir masjid tidak mengizinkan Syafiq Riza Basalamah berbicara dalam sebuah kajian ilmiah yang rencananya digelar pada Sabtu (27/8/2016).

Basalamah, menurut para pengunjuk rasa, berpaham Wahabi dan dalam ceramah-ceramahnya sering memojokkan umat Islam yang berbeda paham dengannya.

"Hingga malam ini, upaya mediasi terus kami lakukan, karena kami tidak ingin hal-hal buruk terjadi," kata Kapolres Pamekasan, AKBP Nuwo Hadi Nugroho, kepada Antara di Pamekasan, Jumat malam.

Pihak Takmir Masjid Ridwan sendiri bersikukuh menggelar acara itu dengan dalih bahwa kajian itu bertujuan untuk menambah wawasan keagamaan, bukan untuk memojokkan kelompok atau golongan tertentu.

Kelompok Gesper, di sisi lain, mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi, kajian ilmiah itu tetap digelar.

"Jadi, kedua belah pihak ini, memang sama-sama bertahan dengan prinsipnya masing-masing," kata Kapolres.

Namun demikian, Kapolres mengaku, telah mempersiapkan beberapa opsi sebagai solusi alternatif untuk meredam masalah tersebut, selain terus melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak.

"Ini masalah yang sangat sensitif dan oleh karena itu butuh dukungan dari semua pihak untuk menyejukkan masalah ini, termasuk media sangat kami harapkan," katanya.

Berdasarkan catatan Antara, kericuhan antara kedua kelompok ini bukan hanya terjadi kali ini.

Pada Maret 2015, kericuhan serupa dengan pemicu yang sama juga terjadi antara Gesper dengan pengurus Takmir Masjid Ridwan Pamekasan saat pengurus masjid itu mendatangkan penceramah Ustadz Abu Abdillah Ahmad Zainuddin.

Namun ketegangan antara dua kelompok itu berhasil diatasi, berkat mediasi aparat kepolisian bersama tokoh-tokoh ormas Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Islam (Fokus) dan Pemkab Pamekasan.

"Kami berharap pada persoalan kali ini juga akan mendapatkan dukungan dari semua pihak, sehingga segala sesuatunya bisa diantisipasi dengan mudah dan Pamekasan bisa kondusif," ucap Kapolres. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI