Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui penggusuran pemukiman liar warga menjelang Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 akan menghambat pemutakhiran data Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta.
"Ya, bisa saja terjadi seperti itu," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Meski demikian, Ahok memastikan masalah tersebut tidak terlalu berarti apabila warga Jakarta memiliki elektronik Kartu Tanda Penduduk.
"Tapi orang bisa ikut kan. Kan dia bisa bawa e-KTP. Kalau pemilihan dengan menggunakan e-KTP gampang. Lu pindah ke mana juga bisa. Emang kamu pindah ke Bogor?" kata Ahok.
Disetiap kesempatan, Ahok selalau mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus memindahkan warga Jakarta yang tinggal di pemukiman liar apabila Rumah Susun Sederhana Sewa untuk menampung mereka siap, walaupun menjelang Pilkada Jakarta 2017.
Diketahui, dalam waktu dekat pemprov DKI akan memindahkan warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan ke Rusun. Rumah mereka yang berdekatan dengan sungai ciliwung akan dibongkar karena kena program normalisasi sungai.