Sebagian warga yang demonstrasi di depan kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (25/8/2016), mengaku berasal dari Yogyakarta dan Surabaya. Mereka ikut mendesak PDI Perjuangan jangan mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pilkada periode 2017-2022.
"Kami saja orang Yogyakarta saja menolak Ahok, begitu juga warga Surabaya akan menolak Ahok dan menyerahkan Risma ke Surabaya," ujar orator.
Community Organizer Urban Poor Consortium Gugun menambahkan Ahok menurut dia merupakan pemimpin yang semena-mena terhadap masyarakat, contohnya melalui kebijakan menertibkan pemukiman pada penduduk yang dianggap Ahok melanggar aturan.
"Kami menduga Ahok sengaja menghilangkan kampung miskin supaya suara Ahok hilang di Jakarta, sehingga yang memilih Ahok hanya kelas orang kaya sehingga Ahok nanti bisa menang. Kita tidak ingin PDIP dukung Ahok," kata dia.
Massa yang siang ini demonstrasi berasal dari Jaringan Rakyat Miskin Kota Jakarta, Urban Poor Consortium, Serikat Becak Jakarta, dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia.
Mereka datang untuk meminta PDI Perjuangan tidak mengusung Ahok.
Suara.com - Mereka juga membentangkan spanduk-spanduk, di antaranya bertuliskan "Kami Minta PDIP Jangan Usung Ahok."
Warga yang demonstrasi hampir semua mengenakan baju dengan tulisan "Bersatu Tolak Ahok Untuk Jakarta."
"Kenapa PDI Perjuangan mencalonkan Ahok, apakah sudah tidak ada calon yang baik. PDI Perjuangan kan partai pemenang yang memiliki 28 kursi, seharusnya bisa mengusung calonnya sendiri bukan malah mengusung Ahok. Kami ingin bu Mega nggak pilih Ahok," kata orator.