Partai Amanat Nasional menginginkan Jakarta dipimpin oleh tokoh yang tidak menzalimi masyarakatnya sendiri.
"Kami hanya ingin melihat pemimpin DKI Jakarta ramah dengan rakyat dan tidak zalim," kata Hanafi di DPR, Kamis (25/8/2016).
Itu sebabnya, PAN tidak mau buru-buru mengumumkan calon gubernur. PAN masih mencari calon alternatif untuk melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Hanafi jika tidak ada calon alternatif, sama saja membuat pilkada Jakarta periode 2017-2022 tidak berkualitas.
"Padahal, banyak sosok alternatif yang memimpin Jakarta dan sudah terbukti juga, salah satunya Bu Risma (Wali Kota Jakarta Tri Rismaharini)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR.
Hingga saat ini, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan. PAN berharap Megawati Soekarnoputri bersedia mengusung Risma menjadi calon gubernur Jakarta.
"Ketum kami, Pak Zul sudah intens dan berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, dan masih on going juga, jadi kami lihat saja nanti perkembangannya sampai dengan penghujung September," kata Hanafi.
"Kami hanya ingin melihat pemimpin DKI Jakarta ramah dengan rakyat dan tidak zalim," kata Hanafi di DPR, Kamis (25/8/2016).
Itu sebabnya, PAN tidak mau buru-buru mengumumkan calon gubernur. PAN masih mencari calon alternatif untuk melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Menurut Hanafi jika tidak ada calon alternatif, sama saja membuat pilkada Jakarta periode 2017-2022 tidak berkualitas.
"Padahal, banyak sosok alternatif yang memimpin Jakarta dan sudah terbukti juga, salah satunya Bu Risma (Wali Kota Jakarta Tri Rismaharini)," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR.
Hingga saat ini, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan masih melakukan komunikasi dengan PDI Perjuangan. PAN berharap Megawati Soekarnoputri bersedia mengusung Risma menjadi calon gubernur Jakarta.
"Ketum kami, Pak Zul sudah intens dan berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, dan masih on going juga, jadi kami lihat saja nanti perkembangannya sampai dengan penghujung September," kata Hanafi.