Suara.com - Ahli toksikologi I Made Agus Gelgel Wirasuta mengungkapkan Wayan Mirna Salihin langsung pusing dan kejang beberapa saat setelah menyeruput es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat. Sekitar 30 menit kemudian, Mirna meregang nyawa.
"Dalam BAP, korban merasakan pusing dan kejang-kejang dan kira-kira sekitar 30 menit korban kehilangan nyawanya," kata akademisi dari Universitas Udayana, Bali, yang dihadirkan ke sebagai saksi ahli dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Dia meyakini penyebab Mirna meninggal ialah racun sianida yang masuk ke dalam es kopi Vietnam yang sebelumnya dipesan oleh Jessica.
"Berdasarkan data ini saya mencoba menerjemahkan dan korban terekspose meminum dengan minum bersianida. Efek yang ditimbulkan sesuai kasus seperti sianida ini memberikan efek iritasi dan terjadi rasa pedas," kata dia.
Made menjelaskan sianida yang masuk ke dalam tubuh Mirna langsung menimbulkan sesak nafas.
"Dan korban akan kejang-kejang dimana nafas menjadi terengah-engah karena tubuh kekurangan oksigen," kata dia.
Made mengatakan pemeriksaan forensik menemukan kerusakan pada lambung Mirna.
"Ini menjadi bukti bahwa apa yang diungkap dari lambung korban menyebabkan korosit dari efek apa yang ditimbulkan," katanya.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.