Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai Badan SAR Nasional serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memiliki peranan penting dan strategis dalam mengantisipasi bencana alam dan membantu masyarakat.
"Kedua lembaga itu, Basarnas dan BMKG, harus dapat memaksimalkan sosialisasi bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan cuaca dan potensi bencana, terutama di desa-desa, karena terkait langsung dengan kehidupan masyarakat," kata Megawati Soekarnoputri usai penandatangan kerja sama antara PDI Perjungan dengan Basarnas serta antara PDI Perjuangan dengan BMKG di Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan dengan Basarnas serta antara Baguna PDI Perjuangan dan BMKG.
Hadir pada acara tersebut, antara lain Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo dan jajarannya, Kepala BMKG Andi Eka Sakya dan jajarannya, serta pengurus DPP PDI Perjuangan, antara lain para ketua bidang, yakni Ribka Ciptaning, Sri Rahayu, Eriko Sotarduga, dan Prananda Prabowo.
Hadir juga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka serta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodo Kambey yang juga kader PDI Perjuangan.
Kepada pimpinan BMKG dan jajarannya, Megawati memberikan pesan agar lembaga tersebut dapat menysosialisasikan prakiraan cuaca maupun tanda-tanda alam kepada masyarakat, seperti nelayan dan petani, sehingga mereka punya ketepatan waktu kapan menanam dan kapan melaut.
Kepada Basarnas yang dipimpin Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo, Megawati berpesan agar sosialisai mengenai bagaimana mendeteksi dan meningkatkan insting suatu bencana dapat benar-benar sampai di masyarakat paling bawah, khususnya di daerah rawan bencana.
"BMKG dan Basarnas memiliki peranan sangat penting," katanya.
Menurut Megawati, banyak petani dan nelayan yang mengeluh, kapan waktu menanam yang tepat serta kapan waktu melaut yang tepat.
Demikian juga dengan Basarnas, menurut dia, bagaimana membuat masyarakat memiliki insting lebih unggul daripada hewan dalam mengantisipasi bencana.
Pada kesempatan tersebut, Megawati menceritakan pengalamannya ketika mengunjungi lokasi tsunami di Aceh, yakni hanya tiga hari setelah kejadian bencana pada 26 Desember 2004.
Menjelang terjadi tsunmi, justru banyak hewan yang terlebih dahulu naik ke bukit-bukit.
"Hal itu menunjukkan bahwa hewan mempunyai insting yang baik dalam mengenali gejala alam," katanya.
Megawati mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, tetapi kalau tidak dijaga dan diawasi maka pulau-pulaunya dapat tengggelam.
Dia mengutip pernyataan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore, jika lingkungan dan gejala alam tidak dijaga dan diawasi maka dapat tenggelam.
"Banyak negara di Pasifik yang mengeluh karena pulaunya semakin mengecil. Gejala ini harus diantisipasi," katanya. (Antara)