Galeri Foto Jurnalistik Antara bekerjasama dengan Museum Bronbeek Belanda meluncurkan buku berjudul Gerda Sayang di Jakarta pada Rabu (24/8/2016) sore. Buku tersebut merupakan karya Flip Peeters, seorang veteran Hindia-Belanda tahun 1948-1950 yang bertugas di Jawa Tengah.
Acara ini merupakan rangkaian pameran bertema 71 RI Bingkisan Revolusi yang berlangsung mulai Jumat (19/8/2016) sampai Senin (19/9/2016).
Dalam sambutan, Direktur Utama Kantor Berita Antara Meidyatma Suryodiningrat mengapresiasi masyarakat yang hadir di acara.
Kemudian, dia memuji karya Flip Peeters dan penyelenggaraan acara ini.
"Kemampuan mereka untuk menghidupkan sejarah, bagaimana memanusiakan sejarah bukti bahwa sejarah merupakan bagian dari manusia," kata Meidyatma.
Setelah memberikan sambutan, Meidyatma memberikan buku kepada Willy, perwakilan museum Bronbeek, dan pengamat komik yang juga fotografer Seno Gumira Ajidarma.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bedah buku.
"Buku ini melihat sejarah antara dua belah negara, khususnya kepada generasi muda," kata Direktur Eksekutif Galeri Foto Jurnalistik Antara Oscar Matuloh.
Kemudian Seno Gumira membahas proses pembuatan gambar dalam buku Gerda Sayang.
"Secara pembuatan gambar pada tahun itu membutuhkan proses yang lama," ujar Seno Gumira.
Direktur Eksekutif Galeri Foto Jurnalistik Antara Oscar Matuloh berharap acara ini dapat berkontribusi untuk merawat semangat kemerdekaan.
"Tahun lalu pameran Indonesia 70 RI di museum Bronbeek, Belanda, didemo oleh veteran Belanda karena tidak setuju dengan kata perang yang digunakan pada saat itu," kata Oscar.
Buku tersebut merupakan sumbangan dari Belanda ke museum Bronbeek untuk ditranslate dan dibagikan kepada Galeri Foto Jurnalistik Antara. Acara ini sebagai bentuk tribute meninggalnya Flip pada tahun 2013 untuk keluarga. (Erlangga Bregas Prakoso)