Suara.com - Mantan pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, mengatakan kesuksesan Indonesia meraih emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro merupakan capaian yang bagus.
Hal ini didasarkan pada pesta olahraga serupa empat tahun lalu, dimana Indonesia gagal melanjutkan tradisi medali emas yang pertama kali dibangun pada Olimpiade 1992 Barcelona.
Di samping itu, peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena, Yunani, ini mengungkapkan capaian di Olimpiade 2016 bisa memotivasi para atlet untuk meraih prestasi yang sama.
"Ya kalau dilihat empat tahun lalu, kan empat tahun lalu cuma satu perak dan satu perunggu. Tahun ini dapat satu medali emas. Ini bagus untuk memotivasi para atlet lainnya dan mengembalikan tradisi emas di ajang olimpiade" kata Taufik kepada Suara.com di Istana Merdeka, Rabu (24/8/2016).
Taufik juga berharap pemerintah bisa lebih memfasilitasi atlet-atlet agar dapat meraih prestasi untuk mengharumkan dan mengibarkan Merah Putih di ajang internasional.
"Seperti pesan presiden (Presiden Joko Widodo), kita lebih ke olahraga yang prioritasnya dapat medali. Karena tadi presiden bilang yang sudah dapat medali, harus dapat fasilitas, karena tanpa fasilitas, kita (atlet) juga enggak bisa" imbuhnya.
Kehadiran Taufik di Istana Merdeka usai mendampingi rombongan para penyumbang medali bagi Indonesia di Olimpiade 2016. Rombongan diterima langsung Presiden Jokowi.
Pada Olimpiade 2016 yang berakhir pekan lalu, Indonesia menempati posisi 46 dengan torehan satu medali emas dan dua perak. Emas yang didapat Indonesia lahir dari cabang bulutangkis melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sedangkan, perak bagi Indonesia disumbangkan lifter putri, Sri Wahyuni Agustiani, di kelas -48 kg dan Eko Yuli Irawan dari kelas -62 kg putra. (Erlangga Bregas Prakoso)