"Sampai aku di telp dari kantor... jgn salahkan saya... Tidak sulit mencari yang bukan pribumi. Dari awal tidak perah ada balasan, apa susah ketik kata tidak...never read word NO/DONT," tulis driver.
"Buat bikin laporan pecat setelah itu last name... Indonesia negara magic, beritahu kawan atau boss kamu aku sdh punya rambutMU. Memang Indonesia negara hukum, tetapi tidak ada satu hukum pun yg bisa menjerat pengguna magic... tidak ada alat bukti," driver menambahkan.
Kemudian driver meminta agar semua pesan, baik video porno dan ancaman, tadi dihapus. "Delete all, i do to."
Suara.com - Setelah menginvestigasi laporan konsumen warga negara Australia yang mendapatkan pelecehan dan ancaman dari oknum driver Grabbike melalui Whatsapp, perusahaan jasa transportasi berbasis layanan aplikasi online itu langsung bertindak tegas dengan memutus kemitraan.
"Karena memang sudah keterlaluan, makanya kami juga langsung putus kemitraan dengan segera setelah yang bersangkutan mengakui," kata Country Head of Marketing Grab Indonesia Kiki Rizki kepada Suara.com, Senin (22/8/2016).
Setelah kasus ini, Grab tidak akan lepas tangan. Mereka akan membantu konsumennya bilamana mau melaporkan teror driver tadi ke polisi.