Suara.com - Pesta semarak dengan aneka pertunjukan musik dan tari, serta kostum warna-warni di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (21/8/2016) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB menandai berakhirnya Olimpiade XXXI/2016 di kota paling populer di Brazil tersebut.
Setelah 17 hari berkompetisi, bersaing dan mengerahkan segala kekuatan untuk memperebutkan medali, para atlet dari berbagai negara peserta pun larut dalam suasana kegembiraan dan persahabatan pada acara penutupan pesta olahraga sejagat itu.
Para atlet yang memasuki stadion tanpa disekat-sekat berdasarkan asal negara, malam itu saling berbaur serta ikut menyanyi dan menari, termasuk saat munculnya penari-penari khas Festival Rio de Janeiro dengan kostum warna-warni di penghujung acara penutupan.
Super model Brasil, Izabel Goulard, yang muncul dengan kostum gemerlap parade Festival Rio, menjadi pusat perhatian di Stadion Maracana tersebut.
Hujan rintik-rintik dan angin kencang yang melanda kota Rio de Janeiro, tidak mempengaruhi kemeriahan suasana pesta.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach, secara resmi menyatakan Olimpiaden 2016 Rio de Janeiro ditutup, dan api Olimpiade 2016 pun perlahan padam dari kalderon di Stadion Maracana.
Bach mengucapkan terima kasih kepada kota Rio de Janeiro, pemerintah Brasil, panitia, para sukarelawan, dan juga para atlet atas kompetisi yang bagus dan penuh persahabatan.
"Ini Olimpiade yang menakjubkan, di kota yang menakjubkan," ujar Bach dalam sambutannya.
Pada acara penutupan tersebut, cabang marathon putra mendapat kehormatan berupa pengalungan medali terakhir Olimpade ke-31 oleh Thomas Bach.
Atlet Kenya Eliud Kipchoge meraih medali emas marathon putra, perak untuk atlet Ethiophia Feyisa Lilesa, sedangkan perunggu didapat oleh Gallen Rupp dari Amerika Serikat.