Djarot Ceritakan Isi Pesan Gelaran Ketoprak Hayam Wuruk

Minggu, 21 Agustus 2016 | 23:17 WIB
Djarot Ceritakan Isi Pesan Gelaran Ketoprak Hayam Wuruk
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelum pementasan wayang orang di Jakarta, Minggu malam (21/8/2016). [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menceritakan inti sari dari gelaran ketoprak berjudul Menyatukan Kembali Nusantara. Dalam pertujukkan ini, Djarot berperan sebagai Abdi atau pembantu raja Hayam Wuruk yang diperankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Ceritanya, ini kan menyatukan nusantara ketila zaman kerajaan Hayam wuruk. Dan kita inget bahwa ada yang namanya Sumpah Palapa yang disampaikan oleh Mahapati Gajah Mada. Konon pada saat itu, Majapahit mendapatkan ancaman disintegrasi akibat dari pemberontakan di beberapa kerajaan yang ada di Sumatera di tambah dengan bantuan dari kerajaan di China. Banyak gangguanlah," kata Djaror sebelum tampil di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat Minggu (21/8/2016) malam.

Namun, kata Djarot di tengah-tengah kehancuran kerajaan Mahapahit karena adanya banyak perbedaan, pada akhirnya semua kerajaan yang ada dibawah kekuasaan Hayam Wuruk itu bisa kembali bersatu.

Dari cerita ini, kata Djarot menampilkan sosok pemimpin yang bisa mengayomi semua kepentingan rakyatnya. Selain itu, cerita ini juga mengisahkan pentingnya menjaga rasa kebersamaan agar mudah menghadapi segala permasalahan.

"Tapi pada akhinya semua bisa diselesaikan dengan baik dan Nusantara bisa disatukan. Artinya berbagai macam perbedaan-perbedaan saat ini timbul, bahkan ancaman disintegrasi setiap saat bisa timbul, tetapi ini membutuhkan pemimpin yang kuat. Membutuhkan kerja sama antar berbagai macam daerah supaya kita bisa menghadapi ancaman baik yang datang dari dalam maupun luar," kata dia.

Djarot juga mengatakan, jika gelaran seni ini juga sebagai pesan kepada seluruh masyarakat untuk bisa menyampaikan aspirasinya tanpa cenderung mencederai hak asasi warga lainnya.

"Ya, ini juga bukan hanya untuk pemerintah, tapi kita juga (masyarakat). Mereka bebas untuk ngomong apapun juga tetapi tetep dalam koridor-koridor kesopanan, dalam koridor-koridor etika, dan tidak boleh menyerang orang- perorangan. Tapi kritik dalam bersikap dan berprilaku kita disampaikan," paparnya.

Lebih lanjut, Djarot pun mengatakan jika orang-orang yang ikut dalam gelaran ketoprak ini juga memiliki peranan penting di pemerintahan.

"Sebagian besar yang main juga tokoh-tokoh juga. Karena ini kan sebagaian besar pengurusnya punya jabatan, baik politik, pemerintahan, jabatan bisnis," kata Djarot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI