Menpar Arief Tinjau Bandara Sibisa

Yazir Farouk Suara.Com
Sabtu, 20 Agustus 2016 | 14:12 WIB
Menpar Arief Tinjau Bandara Sibisa
Menpar Arief Yahya. [Dok. Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, meninjau Bandara Sibisa, Ajibata, Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Bandara kecil yang panjang landasannya baru 750 meter (m) ini belum siap dioperasikan sebagai bandara untuk penerbangan komersial.

"Selain (Bandara) Silangit, akses terdekat dengan Dato (Danau Toba) adalah Sibisa," jelas Arief di ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut (mdpl), beberapa waktu lalu.

Posisi Sibisa sebenarnya lebih dekat dengan Dato, danau kaldera yang terbentuk dari peristiwa vulkanik tersebut. Waktu tempuhnya hanya setengah jam dari Parapat. Sedangkan dari Silangit butuh waktu 1,5 jam.

Posisi Sibisa juga lebih tinggi dibandingkan Silangit, yang berada di ketinggian 1.400 mdpl. "Udaranya lebih sejuk, di kisaran 21-24 derajad Celcius pada siang hari," ucap Arief.

Di bandara yang sebelumnya pernah didarati Sushi Air tersebut, Menpar blusukan ke Desa Pardamean dan Sigapiton, lahan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Danau Toba, yang luasnya mencapai 500 hektare (ha). Jalannya hanya bisa dilalui satu mobil saja.

Dengan sepatu pantofel hitam, baju putih Wonderful Indonesia, Arief menjelajahi dataran tinggi dan hutan pinus di atas Ajibata. Masyarakat menyebutnya Bukit Teletubbies, film anak-anak yang populer dengan tokoh Tingky, Wingky, Dipsy, Lala, dan Pooh itu. Melalui bagian atas tebing curam, Anda bisa mengintip Pulau Samosir, yang berada di tengah danau.

"Inilah yang harus dilestarikan, dihutankan kembali, reboisasi, agar menjadi water catching area yang menyuntikkan air ke dalam tanah. Nantinya, air itu kembali ke danau dan sudah tersaring tanah. Ingat, semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," ucapnya yang datang bersama Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hiramsyah Sambudhy Thaib.

Hiramsyah menjelaskan, Danau Toba merupakan satu dari 10 "Bali baru", yang tengah dikembangkan sebagai destinasi prioritas. Peraturan Presiden (Perpres) BOP sendiri sudah diundangkan pada 13 Juni 2016, dan sudah diteken sejak 1 Juni 2016. Badan inilah yang kelak bertugas melahirkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Danau Toba.

Sementara, sembilan "Bali baru" lainnya adalah Tanjung Kelayang-Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kepulauan Seribu-Jakarta, Candi Borobudur-Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru -Jawa Timur, Mandalika-Lombok, Labuan Bajo-Nusa Tenggara Timur, Wakatobi-Sulawesi Utara, dan Morotai-Maluku Utara.

"KEK pertama dan yang paling cepat dibangun adalah Tanjung Kelayang, seluas 324 ha di Belitung. Pada 2 September nanti sudah akan groundbreaking (peletakan batu pertama) amenitas (fasilitas penunjang), seperti hotel , restoran, dan lainnya," kata Hiram.

REKOMENDASI

TERKINI