Seskab Pramono Ungkap Rasanya Kerja di Dekat Presiden dan Wapres

Jum'at, 19 Agustus 2016 | 19:40 WIB
Seskab Pramono Ungkap Rasanya Kerja di Dekat Presiden dan Wapres
Sekretaris Kabinet Pramono Anung. [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bukan hal yang mudah menjadi pegawai di lingkungan yang terdekat dengan Presiden dan Wakil Presiden, pasti suasana politik juga mempengaruhi.

“Pergantian kekuasaan, pergantian pimpinan itu selalu mempengaruhi,” kata Pramono saat menghadiri acara ramah tamah antara para pejabat, para pensiunan dan paguyuban pensiunan di Lingkungan Lembaga Kepresidenan di gedung Krida Bhakti, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Satu hal yang ditekankan oleh Seskab adalah pemimpin, penguasa boleh bergantian, tetapi rasa persaudaraannya harus tetap dijaga.

“Hanya tadi saya berpesan, lagunya jangan mellow-mellow-lah seperti yang dinyanyikan tadi. Walaupun sudah pensiun, lagunya, beat-nya harus semangat," kata Seskab yang pada kesempatan itu juga tampil menyanyikan lagu Ku Tak Bisa yang biasa dinyanyikan band Slank.

Meskipun rata-rata telah memasuki usia pensiun, menurut Seskab, kalau dilihat tadi wajah-wajah mereka yang hadir sebenarnya wajah–wajah yang masih produktif hanya saja peraturan telah membatasi.

Karena itu, dengan pertimbangan untuk meningkatan kualitas hidup menjadi lebih baik, kesadaran untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik, Seskab setuju agar usia pensiun perlu dipertimbangkan bisa bertambah.

Seskab memberikan contoh sosok Wakil Presiden Jusuf Kalla. Di usia 74 tahun, Wakil Presiden Jusuf Kalla masih sangat fit dan masih bisa kesana-kemari memimpin bangsa dan negara. Apalagi dengan kombinasi Presiden dan Wakil Presiden yang tidak bisa diam dua-duanya yang sangat mobile.

“Saya meyakini bahwa sebenarnya perlu kita pikirkan kalau di tempat lain sekarang usia pensiunnya sudah 68, kita 58-60. Padahal ini usia masih produktif,” kata Pramono.

Acara ramah tamah ini diselenggarakan setiap tahun, menjadi tradisi  di lingkungan lembaga Kepresidenan untuk menghormati, mengapresiasi para pensiunan pegawai Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.

Pensiunan yang dilepas adalah mereka yang pensiun periode 1 Oktober 2015 – 1 September 2016.   Sejumlah 82 orang, meliputi pensiunan yang terakhir bertugas di Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara dan Kedeputian sejumlah 28 orang, petugas di Sekretariat Presiden 29 orang, Sekretariat Wakil Presiden 7 orang, Sekretariat Presiden 3 orang, Sekretariat Kantor Staf Presiden 1 orang, Sekretariat Wantimpres 2 orang, BLU Kemayoran 1 orang, dan Sekretariat Kabinet 11 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI