Buntut Doa Heboh, Ahmad Dhani: Mereka yang Marah Itu Sampah

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 19 Agustus 2016 | 14:39 WIB
Buntut Doa Heboh, Ahmad Dhani: Mereka yang Marah Itu Sampah
Ahmad Dhani [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isi doa penutup Sidang Paripurna MPR/DPR 2016 dan penyampaian pidato dari Presiden Joko Widodo, Selasa (16/8/2016), yang dibacakan anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra H. R. Muhammad Syafi'i menuai pro kontra. Syafi'i pun di-bully netizen.

Sebagian kalangan menilai isi doa politisi dari partai yang berada di luar lingkaran pemerintah tersebut sangat menohok. "Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat," demikian salah satu kutipan doa Syafi'i yang dianggap menyindir pemerintah.

Musisi yang dekat dengan Partai Gerindra, Ahmad Dhani, kemudian membela Syafi'i.

Menurut Ahmad Dhani, Syafi'i tidak perlu terpancing dengan reaksi masyarakat yang habis-habisan mengkritik Syafi'i. Ahmad Dhani bahkan menyerang mereka yang mengkritik Syafi'i.

"Muhammad Syafei tdk perlu menanggapi bully netizen....mereka yg marah2 itu sampah masyarakat...ADP," tulis Ahmad Dhani di akun Twitter.

Setelah Ahmad Dhani menulis cuitan dengan menyebut orang yang marah dengan doa Syafi'i sebagai sampah, giliran Ahmad Dhani di-bully netizen. Netizen mengecam Ahmad Dhani habis-habisan, bahkan ada yang menggunakan kata-kata tak kalah kasar.

Baru beberapa menit Ahmad Dhani mencuit, puluhan orang sudah meresponnya.

Berikut ini petikan doa bernuansa kritik yang diucapkan oleh Syafi'i:

‎"...Seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbuh ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini. wahai Allah, memang semua penjara over capacity, tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti diorganisir ya Allah. Kami tau pesan dari sahabat Nabi Nuh. bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan yang baik menekan kejahatan-kejahatan itu."

"Biarlah kehidupan ekonomi kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami sendiri. Tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu bisa terjadi. Lihatlah Allah. Bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan kulinya adalah bangsa kami. Ya rabbal alamin."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI