''Tak semua anggota Korpri seperti yang dipersepsikan orang. Banyak yang berprestasi hebat. Mudah-mudahan dengan digital news, yang akan kami kerjasamakan ini, persepsi masyarakat bisa berubah. Anggota KORPRI akan semakin bangga, punya confidence (rasa percaya diri) dengan profesinya. Ini yang akan membuat kinerja mereka semakin meningkat untuk melayani bangsa dan negara,'' katanya.
Zudan menjelaskan, saat ini Korpri dan anggotanya ingin bergerak lebih profesional, lebih cerdas, lebih cepat.
“Jajaran Korpri harus bisa jadi guru dan teladan bagi perubahan yang diharapkan oleh seluruh masyarakat dan mampu menata birokrasi yang bersih, kompeten dan mampu melayani masyarakat secara optimal,'' katanya.
Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang terus mendorong agar aparatur negara meningkatkan kualitas kinerjanya.
"Arahan presiden yang mendasar untuk seluruh anggota Korpri dan seluruh ASN (aparatur sipil negara) di 514 kabupaten/kota, dan 34 provinsi adalah mengubah pola pikir, dari pola pikir lama menuju pola pikir yang baru," kata Zudan.
Zudan menambahkan, Presiden Jokowi menekankan, Korpri harus mengubah paradigma, karena saat ini sedang di persaingan yang ketat antar ASN maupun persaingan ASN dengan dengan dunia luar, seperti masyarakat ekonomi Asean (MEA).
Presiden ingin aparatur negara memberikan pelayanan publik tanpa basa-basi. "Rakyat ingin lihat birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi efektif dan efisien, birokrasi yang melayani, bukan dilayani, serta birokrasi yang berikan layanan publik berkualitas," tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Go Indonesia, Ervik Ari Susanto, mengatakan, membangun kekuatan digital adalah hal yang wajib dilakukan oleh siapapun. Tidak hanya perusahaan swasta, tapi juga pemerintahan, termasuk aparaturnya.
“Tahap pertama, kami akan desain dan buatkan website, termasuk content dan media sosialnya,” kata Ervik. Salam Merdeka!