Suara.com - Siswi SMA Islam Dian Didaktika, Gloria Natapradja Hamel, akhirnya bisa bertugas lagi menjadi Paskibraka di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2016), meskipun hanya untuk prosesi penurunan bendera.
Dia bertugas menjadi penjaga gordon dalam Paskibraka. Penampilannya menjadi pusat perhatian publik. Bahkan, televisi yang menyiarkannya berkali-kali fokus pada gadis blasteran Prancis-Sunda ini.
Gloria terlihat sangat bersemangat. Ketika Paskibraka mulai masuk ke area upacara, bukan hanya wartawan yang terus memotretnya, tamu Istana pun ikut menjepret.
Sepanjang menjalankan tugas negara, gadis tersebut terlihat selalu tersenyum.
"Aku kayaknya gordon, lagi pula kalau bawa baki teman saya masih banyak yang lebih bagus," kata Gloria sebelum bertugas ketika ditemui wartawan di Wisma Negara.
Posisi penjaga gordon berada di bagian belakang podium, tempat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berada.
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan kenapa Gloria kembali diizinkan betugas, padahal sebelumnya punya masalah kewarganegaraan. Gloria masih berpaspor Prancis, meskipun tinggal di Cinere, Depok, Jawa Barat.
"Ada perbedaan yang mendasar ya. Gloria masih 16 tahun, UU kita mengatur bahwa yang masih di bawah 18 tahun itu bisa memilih kewarganegaraannya sendiri," kata Pramono di Istana.
Gloria lahir dari ibu bernama Ira Natapradja (WNI) dan ayah Didier Hamel (warga berkebangsaan Prancis). Ketetarikan Gloria pada baris berbaris dari ibunya yang dulu pernah menjadi Paskibraka di Istana tahun 1992.
Permasalahan kewarganegaraan Gloria, kata Pramono, karena orangtuanya.