Suara.com - Pemerintah daerah Corsica, Prancis, membakar Burkini-pakaian renang Islami, setelah Wali Kota Corsica, Pierre-Ange Vivoni mensahkan larang memakai burkini di pantai. Aksi ini menyusul bentrok penduduk lokal dengan turis asal Afrika Utara di pantai.
Insiden berawal saat seorang turis lokal diam-diam memotret pengunjung perempuan asal Afrika yang memakai burkini. Tak terima, perempuan tadi menegur si fotografer. Cek cok terjadi saat sekelompok remaja muncul membela si fotografer.
Tersudut, perempuan ini kemudian mengadukan kejadian ini ke keluarganya. Tak lama, sekelompok orang yang diduga keluarga perempuan tadi menantang sekelompok remaja tadi dengan senjata tombak. Bentrok pun tak terhindarkan.
Keributan berubah masiv saat orangtua si perempuan ikut dalam perkelahian. Batu beterbangan, dua orang dikabarkan terkena tombak. Kondisi makin kacau saat warga lokal turun tangan dan membakar mobil.
Akibatnya, seorang laki-laki mengalami luka tombak di tubuhnya. Seorang perempuan hamil juga dikabarkan terluka. Lima dilarikan ke rumah sakit karena luka serius, sementara tiga mobil hancur dibakar.
"Semua terjadi gara-gara seorang turis berusaha memotret dan mereka (kelompok Afrika Utara) tak terima," kata saksi bernama Vivoni.
Diberitakan sebelumnya, pekan lalu Wali Kota Cannes, Prancis resmi mengeluarkan larangan memakai setelan burkini di pantai. Menurutnya, model pakain renang tersebut telah merusak tradisi Prancis dan cenderung sekularisme. (Metro)