Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8/2016), Ketua MPR Zulkifli Hasan menekankan pentingnya merajut tali persatuan bangsa Indonesia.
Dia menceritakan keharmonisan Proklamator Indonesia Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta ketika menyusun teks Proklamasi. Keharmonisan kedua pemimpin, katanya, harus dimaknai sebagai simbol persatuan.
"Tanpa persatuan, tidak akan ada kemajuan. Tanpa persatuan tidak akan ada keadilan dan kemakmuran. Bersatu, bersatu, bersatu," tutur Zulkifli.
Zulkifli menambahkan persatuan harus dimaknai dalam artian luas, salah satunya persatuan di bidang ekonomi sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. Menurutnya, negara harus menciptakan kesejahteraan bersama secara merata.
"Jangan biarkan kantong-kantong usaha kecil terus tergusur. Perbedaan pendapat tidak akan memicu ledakan, tapi perbedaan pendapat yang menganga akan meledakkan gunung sosial kita," kata Ketua Umum PAN.
Menurutnya jika kondisi ini dibiarkan bukan tidak mungkin solidaritas sosial di masyarakat mudah goyah. Kemiskinan, kata dia, menjadi lahan subur bagi tumbuhnya fundamentalisme, terorisme, dan radikalisme.
"Bila demokrasi hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang, sekuat apapun rasa persatuan kita pada akhirnya bisa pecah. Ini menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu menjadi eskalatif," ujarnya.
Zulkifli menekankan peintingnya kesadaran menjaga persatuan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus melakukan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Semoga ke depan tidak ada lagi disintegrasi nasional, intoleransi dan kekerasan sosial," kata dia.
Dia menceritakan keharmonisan Proklamator Indonesia Presiden Soekarno dan Wakil Presiden M. Hatta ketika menyusun teks Proklamasi. Keharmonisan kedua pemimpin, katanya, harus dimaknai sebagai simbol persatuan.
"Tanpa persatuan, tidak akan ada kemajuan. Tanpa persatuan tidak akan ada keadilan dan kemakmuran. Bersatu, bersatu, bersatu," tutur Zulkifli.
Zulkifli menambahkan persatuan harus dimaknai dalam artian luas, salah satunya persatuan di bidang ekonomi sehingga tidak menimbulkan kesenjangan. Menurutnya, negara harus menciptakan kesejahteraan bersama secara merata.
"Jangan biarkan kantong-kantong usaha kecil terus tergusur. Perbedaan pendapat tidak akan memicu ledakan, tapi perbedaan pendapat yang menganga akan meledakkan gunung sosial kita," kata Ketua Umum PAN.
Menurutnya jika kondisi ini dibiarkan bukan tidak mungkin solidaritas sosial di masyarakat mudah goyah. Kemiskinan, kata dia, menjadi lahan subur bagi tumbuhnya fundamentalisme, terorisme, dan radikalisme.
"Bila demokrasi hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang, sekuat apapun rasa persatuan kita pada akhirnya bisa pecah. Ini menjadi ancaman serius yang sewaktu-waktu menjadi eskalatif," ujarnya.
Zulkifli menekankan peintingnya kesadaran menjaga persatuan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus melakukan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.
"Semoga ke depan tidak ada lagi disintegrasi nasional, intoleransi dan kekerasan sosial," kata dia.