Suara.com - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa saat ini tantangan politik dan keamanan global juga semakin berat dan semakin beragam.
“Fenomena pergolakan politik di Timur Tengah, misalnya, berdampak pada ketidakstabilan kawasan dan memicu perluasan aksi terorisme di dunia termasuk di Ibukota negara kita,” kata kata Presiden Jokowi dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Jokowi mengingatkan peristiwa pada tanggal 14 Januari 2016 di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Saat itu terjadi serangan teroris di Jakarta yang mencoba menimbulkan kepanikan masyarakat. “Namun mereka gagal. Bangsa Indonesia tidak bisa diteror,” ujar Jokowi.
Ia menegaskan bahwa modal persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa sangat kuat. Bahkan Jokowi mengklaim bahwa masyarakat dunia pun memuji kecepatan, respon, dan penanggulangan terorisme yang Indonesia lakukan.
“Oleh karena itu saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus meneguhkan komitmen bersama mencegah dan melawan aksi terorisme. Mari kita tegaskan bahwa tidak ada tempat untuk terorisme di Nusantara yang ber-Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Jokowi.