Suara.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno menjelaskan, belum ada kelompok yang mengaku melakukan penculikan terhadap seorang pelaut Indonesia yang menjadi kapten kapal berbendera Malaysia saat berada di perairan antara Malaysia dan Filipina.
"Sampai hari ini, belum ada yang mengaku menculik kapten kapal saat mencari ikan di perairan antara Malaysia dan Filipina," kata Dubes Herman di Gedung KBRI Kuala Lumpur, Senin, ketika dimintai keterangan mengenai perkembangan kasus penculikan WNI tersebut.
Menurut dia, KBRI Kuala Lumpur bersama dengan Konsulat Jenderal Kota Kinabalu, Konsulat Tawau terus melakukan koordinasi dengan pihak keamanan Malaysia seperti PRDM dan Escom.
"Dalam kasus ini, kita tunggu hasil kerja sama antar negara yang diharapkan menghasilkan sesuatu yang positif," ungkapnya.
Dengan adanya kasus tersebut, kata Dubes Herman, pihaknya melakukan sosialisasi terhadap warga Indonesia yang bekerja di wilayah Kota Kinabalu ataupun Tawau, Sabah agar berhati-hati.
"Kepada para TKI di Sabah dan Tawau diminta berhati-hati dalam menjalani pekerjaan di wilayah tersebut agar tidak menjadi korban perampokan seperti yang dialami sejumlah WNI," katanya.
Ketika ditanya kondisi korban penculikan, Dubes menjelaskan, dari sejumlah informasi yang diterima, bahwa korban dalam kondisi baik.
"Kita memang belum pernah mendapatkan informasi langsung tentang kondisi korban, tapi dari informasi yang dikumpulkan, korban dalam kondisi baik," katanya.
Begitu pula lokasi keberadaan korban juga tidak diketahui. Namun dari hasil pemantauan, penculik dan korbannya sudah berada di wilayah Filipina.
Sementara itu, mengenai adanya informasi bahwa para penculik kembali meminta uang tembusan kepada majikan, juga dipantau perkembangannya.
"Ada kabar pihak penculik menghubungi majikan kapal untuk meminta uang tebusan. Tapi saat akan ditelepon balik, tapi tidak tersambungkan," ucapnya.
Sementara itu, kasus penculikan ini terjadi tanggal 3 Agustus lalu. Awalnya terdapat tiga orang di kapal tersebut. Kemudian dua orang diantaranya dilepas dengan harapan bisa menyampaikan bahwa penculik minta tebusan uang sekitar 10 ribu ringgit.
Namun, permintaan uang tebusan tersebut tidak terpenuhi, dan para perampok pun menyandera kapten kapal berbendera Malaysia tersebut dan sampai saat ini korban belum diketahui keberadaannya. (Antara)
Dubes: Belum Ada Kelompok Akui Culik Pelaut Indonesia
Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 15 Agustus 2016 | 22:47 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Operasi Rahasia Gagal? UNIFIL Bantah Bantu Israel Culik Kapten Laut di Beirut
03 November 2024 | 16:26 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI