Ahli psikologi Universitas Indonesia Antonia Ratih Anjayani menangkap reaksi tidak wajar dari terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam rekaman CCTV kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, sesaat sebelum Wayan Mirna Salihin dan Boon Juwita alias Hanie tiba.
"Sebelum Mirna datang hampir 50 menit setelah. Delapanbelas menit sebelumnya Jessica terlihat gelisah dan banyak menoleh," kata Antonia yang dihadirkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai saksi, Senin (15/8/2016).
Namun, kata Antonia, reaksi Jessica yang tertangkap kamera tersebut harus tetap didalami.
"Tapi ini harus digali lagi. Kalau dari obserbasi lagi, apa yang membuat dia (Jessica) gelisah sehingga tampak tidak wajar, itu harus digali lagi pak," kata Antonia. .
Reaksi Jessica yang lain yang dianggap tidak lazim oleh ahli psikolog ialah ketika Mirna mulai kolaps usai meminum es kopi Vietnam yang menganding racun sianida. Menurut Antonia ketika itu, Jessica sama sekali tidak menunjukkan rasa panik melihat temannya kolaps. Berbeda dengan Hanie yang terlihat sangat panik.
"Ini yang saya amati di video pak, ketika Mirna minum, kemudian mulai kipas-kipas. Kelihatan ada perubahan ekspresi wajah. Hanie tetap panik. Ekspresi (Jessica) itu tidak tampak, gesturnya juga. Hal yang kemudian menjadi catatan kami adalah sebagai teman sepanik apapun, ini tidak tampak di rekaman," kata dia.
Suara.com - Hingga berita ini diturunkan, proses persidangan masih berlangsung.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.