Suara.com - Kepolisian Thailand menangkap seorang lelaki yang diduga terkait dalam serangkaian bom di Thailand. Bom meledak di kawasan selatan Thailand sejak, Kamis (11/8/2016).
Serangkaian bom dan serangan pembakaran di Thailand selatan menewaskan empat orang dan puluhan luka-luka. Menurut polisi peristiwa itu didalangi oleh satu orang.
Ledakan Kamis dan Jumat lalu ditargetkan beberapa resor wisata paling terkenal di Thailand. Bom meledak setelah beberapa hari Thailand menerima konstitusi yang didukung oleh militer.
"Berbagai tindakan ini dilakukan oleh sebuah kelompok di banyak daerah secara bersamaan, perintah dari satu orang berikut," Pongsapat Pongcharoen, seorang wakil kepala polisi nasional Thailand kepada wartawan.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sosok lelaki yang dicurigai sebagai dalang pemboman itu.
Sebelumnya, Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Sinawathra membantah ikut terlibat dalam teror bom di lima daerah wisata di Thailand, Jumat (12/8/2016) lalu yang menelan 4 korban jiwa serta 35 luka-luka. Seperti diketahui, teror terjadi tak lama setelah pemerintah menyetujui konstitusi soal peran militer dalam pemilihan umum 2017 mendatang.
Adik Thaksin, Yingluck Shinawatra serta pengikut setia Thaksin yang bisa disebut "baju merah" belakangan ikut dicurigai punya andil.
"Masyarakat, lewat media sosial menyampaikan komentarnya jika Thaksin Shinawatra adalah dalang dibalik teror," kata Noppadon Pattama, mantan Menteri Luar Negeri Thailand.
"Ini merupakan fitnah dan pencemaran nama baik. Siapapun yang pernah menjadi perdana menteri pasti mengkhawatirkan negaranya, dan tidak mungkin melakukan (teror) ini," lanjut Noppadon. (Reuters)