Suara.com - Tak terima dengan pernyataan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tentang politisi Partai Gerindra memainkan isu SARA jelang pilkada, Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman, Sabtu (13/8/2016) sekitar jam 14.00 WIB, akan melaporkan Ahok ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya.
"Untuk melaporkan dugaan fitnah terkait statement Ahok di media massa kemarin bahwa banyak oknum partai Gerindra yang menyerangnya dengan isu SARA," kata Habiburokhman melalui pernyataan tertulis yang diterima Suara.com.
Habiburokhman mengatakan politisi Partai Gerindra tidak terima dikatakan rasis karena justru Gerindra adalah salah satu pelopor perjuangan melawan rasisme.
"Ahok jangan ajari bebek berenang, Jika kami rasis tentu kami tidak akan mencalonkan Ahok sebagai wagub pada tahun 2012," kata dia.
Habiburokman mengatakan nilai antirasisme tertuang jelas dalam Pasal 60 Anggaran Dasar Partai Gerindra yang berbunyi kader Partai Gerindra bertekad membangun suatu masyarakat Bhinneka Tunggal Ika yang melindungi segenap tumpah darah Indonesia apapaun sukunya, apapaun agamanya, apapaun rasnya dan apapun latar belakang sosialnya.
"Kami khawatir pernyataan Ahok soal isu SARA justru dilakukan sebagai bentuk diving politik murahan agar terkesan menjadi korban rasisme dan didzalimi hanya untuk mendapat simpati publik dan menutupi kekurangannya," katanya.
Habiburokhman mempertanyakan track record Ahok dalam perjuangan melawan rasisme.
"Karena kami baru mendengar dia bicara antirasisme akhir-akhir ini," katanya.
Tindakan rasisme adalah tindak pidana yang mempunyai sanksi pidana sebagaimana diatur UU Nomor 40 Tahun 2008. Tuduhan ada oknum Gerindra yang rasis adalah tuduhan serius yang harus dibuktikan secara hukum oleh Ahok, kata Habiburokhman.
"Jika Ahok tidak bisa membuktikannya maka kami akan menempuh jalur hukum," kata dia.
"Perlu kami tegaskan bahwa memfitnah orang yang tidak rasis sebagai rasis hanya demi kepentingan politik lebih kejam dari tindakan rasis itu sendiri," Habiburokhman menambahkan.
Awal mulanya kemarin ketika bertemu kader Partai Gerindra yang akan diusung menjadi calon gubernur, Sandiaga Uno. Kepada Sandiaga, Ahok tak dapat menyembunyikan kekesalannya dengan oknum politisi yang memainkan isu SARA menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Tapi sepertinya pak gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang nggak disebutkannya namanya siapa, tapi oknum-oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu SARA," kata Sandiaga usai bertemu Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Ahok dan Sandiaga bertemu selama sekitar 25 menit di ruang kerja gubernur.
Ahok menyatakan akan melawan semua bentuk isu SARA yang dimainkan lawan politik sampai titik darah penghabisan.
"Dan dia akan melawan masalah rasisme ini sampai betul-betul menjadi suatu hal yang dia kedepankan. Istilahnya dia bilang saya bersedia untuk mati, untuk melawan isu-isu itu," ujar Sandiaga.