Suara.com - Ketika ditanya mengenai pembentukan Koalisi Kekeluargaan yang beranggotakan tujuh partai politik, bakal calon Gubernur Jakarta dari Partai Gerindra Sandiaga Uno memandangnya secara positif. Baginya yang terpenting pemimpin partai mendengarkan aspirasi publik.
"Saya selalu memberikan tanggapan itu positif, tapi yang selalu kita ingatkan ke elite dan pimpinan partai (harus) dengar suara rakyat, aspirasi rakyat apa," kata Sandiaga usai bertemu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengingatkan seluruh elite partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan jangan hanya mengedepankan kepentingan partai, melainkan memprioritaskan yang dikehendaki publik.
"Jadi jangan kita asyik sendiri, bahwa karena pilkada ini apa yang warga Jakarta inginkan lima tahun kedepan, bukan yang elite inginkan," katanya.
"Jadi turun ke bawah dengar aspirasinya, gunakan instrumen survei dari pasangan yang tentunya bisa merepresentasi dan harapan dan bisa menghasilkan solusi-solusi yang diharapkan rakyat," Sandiaga menambahkan.
Koalisi Kekeluargaan dibentuk di restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin 8 Agustus 2016.
Tujuh partai politik yang tergabung yakni, Gerindra, PDI Perjuangan, PKB, PAN, PKS, PPP, dan Demokrat. Mereka baru menyepakati kriteria calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta 2017-2022 yaitu arif, bijaksana, santun, etika, bersih, dan cerdas.