Kemenperin Minta SMK di Klaten Kembangkan Prototipe Mobil Desa

Jum'at, 12 Agustus 2016 | 03:14 WIB
Kemenperin Minta SMK di Klaten Kembangkan Prototipe Mobil Desa
Ilustrasi: Mobil nasional. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan prototipe kendaraan perdesaan yang pengerjaannya diserahkan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan 2 Klaten, Jawa Tengah.

"Mobil perdesaan ini kami yang desain. Nanti sifat produksinya bukan 'mass production' tapi 'job order'," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Kamis (10/08/2016).

Airlangga menjelaskan pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan Kemenperin ini mulai dari merancang membuat standar spesifikasi hingga varian produknya.

"Variannya akan disesuaikan dengan kontur pedesaan masing-masing," ujarnya.

Pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan anak bangsa ini ditargetkan akan menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 90 persen.

"Hanya saja mengenai permesinan akan menggandeng perusahaan yang sudah andal. Saat ini kami sedang cari 'bapak angkat' yang bisa kerja sama mengenai mesin dan transmisinya," tutur Airlangga.

Sembari mencarikan mitra untuk pemasok mesin, Kemenperin juga tengah memproses pendaftaran hak paten untuk mobil perdesaan ini.

"Setahun ini kita harapkan bisa selesai semua, kalau hak paten sendiri kita harapkan bisa secepatnya," ungkapnya.

Airlangga menyampaikan Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan sentra otomotif di Jawa Tengah sebagai pusat pengembangan desain dan prototipe kendaraan perdesaan dengan tujuan mewujudkan kemandirian industri dalam negeri.

Saat ini, sentra otomotif di Jawa Tengah yang telah difasilitasi sebagai proyek percontohan, yakni pusat desain dan prototyping body SMK 2 Klaten, pusat desain dan prototyping kendaraan di SMK 2 Solo, serta pusat desain dan pengujian kendaraan di Solo Techno Park.

Airlangga menjelaskan, kendaraan multiguna yang digunakan di perdesaan berfungsi sebagai alat angkut serta untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang dapat disesuaikan dengan daerah penghasil.

"Kendaraan multiguna ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dipedesaan, khususnya pada sektor pertanian serta industri kecil dan menengah," tuturnya.

Peluang pasar untuk kendaraan pedesaan, menurut Airlangga, masih cukup besar dengan segmen di bawah 1000 cc.

"Kami tengah melakukan pengkajian pasar dan hingga saat ini terus berkoordinasi dengan pemda-pemda dan Kementerian Pertanian untuk penggunaan mobil perdesaan ini," ujarnya.

Langkah lainnya dalam pengembangan mobil perdesaan, Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan Institut Otomotif Indonesia (IOI) untuk menjadi mitra strategis dalam upaya membantu penyempurnaan dan desain produk menuju produksi termasuk penyiapan program layanan purna jual.

"Sehingga mobil perdesaan ini siap untuk digunakan di masyarakat," imbuhnya.

Di samping itu, Kemenperin menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi seperti Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), Universitas.

Di antaranya yaitu Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember/ITS Surabaya dan Universitas Negeri Semarang, serta Perkumpulan Industri Kecil MenengahKomponen Otomotif (PIKKO).

"Kami juga melakukan pembinaan kepada industri komponen otomotif untuk dapat mendukung suplai komponen mobil perdesaan ini," kata Airlangga.

Bahkan, lanjutnya, sumber daya manusia (SDM) industri akan disiapkan menjadi pelaku-pelaku industri otomotif yang mandiri melalui program pelatihan vokasi. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI