Suara.com - PT. Angkasa Pura II meminta maaf atas gangguan yang terjadi saat pengoperasian perdana Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta pada 9 Agustus 2016.
"Kami meminta maaf atas terjadinya gangguan pada saat pengoperasian Terminal 3 pada 9 Agustus lalu, dan kami siap menerima masukan-masukan dari masyarakat," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT. Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo dalam konferensi pers di Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2016).
Untuk itu, dia saat ini tengah melakukan perbaikan-perbaikan, bukan hanya kelistrikan, tetapi juga seluruh aspek agar pengoperasian berjalan normal.
Djoko menjelaskan tidak mengalirnya aliran listrik di lounge Garuda atau Gate 11 dan 12 disebabkan karena konsleting akibat beban tinggi.
"Sudah kami perbaiki dan pada hari kedua sama sekali tidak terjadi gangguan listrik," katanya.
Dia juga menjelaskan sebelum dioperasikan, kelistrikan di Terminal 3 sudah diuji coba dan tidak ada masalah.
"Sudah diuji coba berkali-kali dan tidak ditemukan masalah," katanya.
Djoko menuturkan suplai listrik yang disediakan oleh PLN di Terminal 3, yaitu 65 megawatt dari empat jaringan serta ditopang oleh genset berdaya 28 megawatt.
Sehingga, kata dia, sudah diatur apabila terjadi pemadaman dari PLN, disesuaikan dengan tingkat toleransi masing-masing area.
"Terdapat area-area yang bisa sampai 20 detik toleransi padamnya, tiga detik seperti area-area prioritas dan ada area yang berkedip pun tidak boleh yang sudah kita back up dengan UPS (suplai daya bebas gangguan), seperti untuk alat navigasi," katanya.