Muncul Kata Kafir Jelang 2017, Ahok: Paling 10 Persen Terpengaruh

Kamis, 11 Agustus 2016 | 15:53 WIB
Muncul Kata Kafir Jelang 2017, Ahok: Paling 10 Persen Terpengaruh
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Djohermansyah Djohan. (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak heran dengan munculnya isu suku, agama, ras, dan antargolongan menjelang pemilu, khususnya pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022.

"Ya orang pasti akan lakukan. Kan sudah mulai ada gerakan nih," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8/2016).

Ahok sudah lama merasakan adanya gerakan yang mengangkat isu SARA dari lawan politiknya.

Tetapi, Ahok tahu masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta, sekarang sudah cerdas-cerdas dan tidak mau dipengaruhi isu SARA. Mereka akan memilih pemimpin berdasarkan kinerja dan prestasi.

Kalaupun ada warga Jakarta yang terpengaruh isu SARA, Ahok memprediksi jumlahnya tak lebih dari 10 persen.

"Tapi saya kira paling hanya 10 persen yang terpengaruh seperti isu SARA," kata Ahok.

Kemarin, Rabu (10/8/2016), berlangsung acara diskusi yang diselenggarakan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia yang bertema Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir? yang diadakan di gedung Joang 45, lantai 3, Jalan Menteng Raya, Cikini, Jakarta Pusat.

Diketahui diskusi yang bertema Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir? di gedung Joang 45 kemarin pematerinya yaitu Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia Bachtiar Nasir, bekas Wakil Gubernur Jakarta Prijanto, dan Ketua DPP HTI Rokhmat S. Lobib.

Dalam diskusi, Rokhmat menyebutkan tiga cara yang bisa dilakukan umat Islam di Jakarta untuk membuat Ahok tidak terpilih lagi di pilkada Jakarta periode 2017-2022.

"Saya kira kalau kita mau mencegah orang kafir jadi pemimpin, pertama, ubah sistemnya. Sistem demokrasi memberikan peluang kepada orang kafir menjadi orang pemimpin," kata Rokhmat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI