Ini Penyataan Saksi Ahli di Sidang 'Kopi Maut Mirna'

Kamis, 11 Agustus 2016 | 05:49 WIB
Ini Penyataan Saksi Ahli di Sidang 'Kopi Maut Mirna'
Monitor yang memperlihatkan rekaman CCTV di kafe Olivier saat Jessica Kumala Wongso menggaruk paha [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pakar forensik digital yang didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus tewasnya Mirna Salihin, Rabu (10/8/2016). Mereka cenderung memberatkan posisi terdakwa Jessica Kumala Wongso.

Dalam pemaparan keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ahli forensik Mabes Polri AKBP Muhammad Nuh dan anggota Asosiasi Forensik Digital Indonesia (AFDI) Christopher Hariman Rianto mengungkapkan beberapa kejanggalan yang terlihat dari rekaman kamera pengawas (CCTV) yang telah ditelusuri para ahli.

Walau didengarkan pendapatnya secara terpisah, kedua orang yang memfokuskan pemeriksaan rekaman ke sosok Jessica ini mengungkapkan kejanggalan yang hampir sama.

Salah satunya adalah adanya perpindahan posisi tas kertas (paper bag) di atas meja nomor 54 di kafe Olivier, yang semula disusun acak, menjadi sejajar sehingga menutupi minuman, coctail dan kopi es vietnam, yang sudah tersedia di depan terdakwa.

Berdasarkan CCTV yang telah diolah tim forensik, sehingga bisa dilakukan pembesaran (zoom in), penggeseran itu dimulai pada pukul 16.28 detik ke-20 WIB waktu CCTV.

Lalu, kejanggalan bertambah ketika pada pukul 16.29 WIB detik ke-50 sampai 16.30 WIB detik ke-14, video menunjukkan kedua tangan terdakwa mulai membuka tas, sembari menahan dengan tangan kiri, dia memindahkan sesuatu sebanyak dua kali ke atas meja yang sudah tertutupi paper bag.

"Kita bisa lihat (di rekaman) terdakwa mengambil sesuatu dan melakukan pergerakan tangan ke lokasi kopi yang berada di depannya. Ditambah lagi dia sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Kombinasi itu dan urutan kejadian sebelumnya menimbulkan pertanyaan saya," kata Christopher.

Bahkan menurut AKBP Muhammad Nuh, gerakan menoleh yang dilakukan secara berulang sudah ditampakkan terdakwa ketika dia memesan "cocktail" di meja bartender.

Di tempat bartender itu pula dia sempat meminta tolong untuk difoto oleh seorang karyawan.

"Saat difoto, Jessica menghadap ke meja nomor 54. Saya mengetahui hal itu karena saya langsung obervasi ke lokasi kejadian," kata Nuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI