Suara.com - Ketegangan sidang kesebelas kasus pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016), mendadak cair setelah kedatangan seorang lelaki yang mengenakan topi dan jubah hakim berwarna hitam serta bergambar naga kuning keemasan.
Lelaki tersebut bernama Anto. Anto sengaja mengenakan jubah mirip Hakim Bao lengkap dengan janggut panjang serta kaca mata hitam. Dalam kisah di negeri Cina, Hakim Bao merupakan seorang hakim yang jujur dan adil. Hakim Bao terkenal pada zaman dinasti Song Utara. Karena kejujurannya, dia mendapat julukan Bao Qingtian yang berarti Bao si Langit Biru, nama pujian bagi pejabat bersih.
"Saya bukan show, hanya menyuarakan keadilan. Tidak usah repot-repot mencari siapa ini orang di situ kok. Siapa lagi orangnya, tidak ada lagi. Jangan dicari yang lain-lainlah, pusing nanti," ujar Anto.
Anto berdandan ala Hakim Bau untuk memberikan dukungan agar hakim dapat memutuskan kasus pembunuhan Mirna dengan berani dan adil
"Ini pakaian kebesaran Hakim Bao, melambangkan keberanian dan keadilan," katanya.
"Saya menyuarakan keadilan jangan diarahkan ke politik. Nggak usah repot-repot (cari siapa pelakunya) orang di situ kok, siapa lagi orangnya kalau bukan dia," Anto menambahkan.
Hingga berita ini diturunkan, persidangan masih berlangsung. Agenda sidang hari ini untuk mendengarkan keterangan para saksi ahli.
Tim pengacara Jessica menegaskan tidak ada bukti yang menunjukkan Jessica menuangkan sianida ke es kopi Vietnam yang diminum Mirna.
Mirna meninggal dunia usai meneguk es kopi Vietnam bercampur zat sianida di kafe Olivier, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/1/2016).
Saat peristiwa terjadi, di meja yang sama, Mirna ditemani dua kawan, Jessica dan Hanie. Mereka merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sidney, Australia. Mereka lulus 2008.
Jessica ditangkap saat berada di Hotel Neo, Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (30/1/2016) sekitar pukul 07.45 WIB.