Suara.com - Lembaga Sensor Film menyelenggarakan acara diskusi panel dengan tema Masyarakat Sensor Mandiri Wujudkan Kepribadian Bangsa di Park Hotel, Jalan D. I. Panjaitan, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016).
"Hampir setiap tahun kami menggelar diskusi seperti ini, tapi khusus diskusi kali ini untuk merayakan 100 tahun LSF," kata Ketua LSF Ahmad Yani Basuki.
Ahmad menambahkan LSF yang telah memasuki usia ke 100 tahun ingin melahirkan paradigma baru agar keluar dari stigma publik yang selalu mengidentikkan lembaga ini sebagai penghambat kreatifitas. Itu sebabnya, LSF gemar mengkampanyekan Sensor Mandiri.
"Sebelumnya, kan LSF ini sering disebut-sebut sebagai penjagal film, menghambat kreatifitas. Nah, sekarang kami ingin keluar dari stigma itu, kita akan lahir dengan paradigma baru," ujar Ahmad.
LSF merupakan lembaga yang berfungsi untuk memfilter film sebelum ditonton khalayak.
"LSF diamanati sebagai mercusuar perfilman. LSF diamanati sebagai pendamping masyarakat dalam melihat, menikmati, mengkonsumsi film sebenar-benarnya," kata Ahmad.