Dua pekan uji coba pembatasan kendaraan pribadi dengan menggunakan sistem ganjil genap dinilai berhasil mengurangi kemacetan di sejumlah jalan protokol.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, walaupun dinilai cukup mengurangi kemacetan, namun masih ada pelanggar yang mencoba masuk ke jalur yang diterapkan ganjil-genap.
Selain banyak pelanggar yang mencoba masuk karena menganggap tidak akan ditilang oleh petugas karena masih tahap uji coba, Ahok juga menemukan banyak mobil yang menggunakan plat nomor palsu.
"Banyak (plat nomor yang belakangnya) RF palsu. Makanya saya sengaja pakai yang merah tahu nggak. Kalau RFR dan S kan boleh. Karena dianggap mobil dinas," kata Ahok.
Dengan banyaknya mobil yang menggunakan plat nomor huruf belakangnya RFR atau RFS, Ahok tengah mengkaji lagi kebijakan tersebut. Bisa saja kata Ahok mobil dinas yang lewat nantinya hanya berplat merah.
"Saya juga lagi berpikir banyak yang palsuin. Semua orang nempel. Kita sudah tangkap kan satu yang Land Cruiser. Karena dia bodong," kata Ahok.
"Makanya saya juga lagi pikirin kalau itu nggak menolong, kalau mobil dinas makanya pakai yang merah aja deh supaya sama kayak saya. Daripada pakai RFR," Ahok menambahkan.
Untuk diketahui, penerapan sistem ganjil genap yang diterapkan saat ini merupakan pengganti sistem 3 in 1.
Kebijakan ini berlaku mulai hari Senin sampai dengan Jumat di sepanjang ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Medan Merdeka Barat dan sebagian Jalan Gatot Subroto.
Waktu pemberlakuan kebijakan tersebut adalah pukul 07.00 sampai 10.00 WIB dan pukul 16.30 sampai 19.00 WIB.