Suara.com - Koordinator LSM hak asasi manusia KontraS Haris Azhar mengaku sudah bertemu dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan keterlibatan sejumlah pejabat di Kepolsian dalam bisnis narkoba jaringan Freddy Budiman.
Hal itu menyusul informasi yang disampaikan Haris kepada publik berdasarkan kesaksian Freddy Budiman pada 2014 lalu mengenai andil pejabat Polri, BNN dan TNI dalam peredaran narkoba di tanah air.
"Saya kemarin sudah ketemu, ada pembicaraan informal. Sudah dengar kabar ada tim dari Mabes Polri, tim TNI, dan BNN. Pada prinsipnya saya sampaikan pada tim itu bahwa saya dan teman-teman siap berbagi informasi tersebut," kata Haris di Sekretariat Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2016).
Haris meminta kepastian dari Mabes Polri, TNI dan BNN betul-betul mengusut pejabat-pejabat yang terlibat dalam bisnis barang haram tersebut. Jika ada jaminan aparat penegak hukum mengusut hal itu secara tuntas, ia siap menyampaikan semua informasi tersebut.
"Info itu akan kami berikan jika sudah ada kepastian. Termasuk Pak Sitinjak dan saksi lainnya yang sebetulnya bisa jika ada kepastian negara seperti apa, saksi tersebut bisa dimintakan untuk turut serta. Tetapi kalau tidak kelihatan dan khawatir seperti balap-balapan (memperoleh data), justru nanti membuat keraguan dari para saksi dan masyarakat," ujar dia.
Saat ditanya apakah ada rencana menyampaikan informasi itu dalam waktu dekat, ia akan mempertimbangkan.
"Nanti dilihat dan dikabari lebih lanjut," tutur dia.
Dia mengakui masih ada informasi penting terkait keterlibatan pejabat penegak hukum dalam bisnis narkoba tersebut yang masih ia simpan dan belum ungkapkan ke publik.
"Coba saya ingat-ingat ya, mungkin ada beberapa," kata dia.